(RIAUPOS.CO) -- Mulai pekan ini, Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Riau akan mulai merazia kendaraan yang tidak menggunakan plat nomor kendaraan BM, namun kerap melintas atau beroperasi di daerah Riau. Tidak hanya kendaraan angkutan saja, namun juga kendaraan pribadi.
Kepala Bapenda Riau Indra Putrayana mengatakan, sasaran utama razia kendaraan non plat BM ini akan difokuskan pada kendaraan angkutan barang terutama CPO. Pasalnya, kendaraan angkutan ini memiliki tonase barang yang berat sehingga sangat berdampak pada kondisi jalan di Riau. “Berdasarkan laporan yang kami terima, masih ada kendaraan angkutan CPO yang kerap melintas atau beroperasi mengangkut CPO di Riau namun platnya bukan BM. Tentu hal ini merugikan kita, mereka melintasi jalan Riau namun pajaknya kendaraannya tidak masuk ke Riau,” katanya.
Jika dalam razia tersebut banyak ditemukan kendaraan angkutan barang non plat BM, maka pihaknya akan segera menyurati pihak perusahaan untuk segera memutasi kendaraan ke plat BM. Sehingga hasil dari pajak kendaraan bermotor tersebut bisa masuk ke Riau dan bisa digunakan untuk kepentingan pembangunan daerah salah satunya pemeliharaan jalan.
‘’Kami akan minta pihak perusahaan segera memutasi data kendaraannya. Jangan sampai jalan-jalan lintas di Riau ini rusak parah, namun kita tak menerima pajak dari kendaraan yang melintas itu,” sebutnya.
Sedangkan untuk kendaraan pribadi non plat BM, jika kedapatan sudah lama pemiliknya menetap di Riau. Maka juga akan langsung diminta untuk memutasi data kendaraannya. Karena di Kota Pekanbaru khususnya, masih ditemukan kendaraan non plat BM yang kerap melintasi di jalan kota.
‘’Banyak juga kami temukan kendaraan pribadi non plat BM yang melintas di jalan Kota Pekanbaru ini. Ini juga akan segera kami tertibkan, karena kami tahu mana kendaraan yang sudah lama berada di Pekanbaru dan mana yang baru pindah,” ujarnya.
Dari beberapa kasus kendaraan pribadi non plat BM yang pernah diterbitkan sebelumnya. Para pemilik kendaraan pribadi itu sengaja membeli kendaraan di Jakarta karena lebih murah dibandingkan di Riau. Namun setelah membeli di Jakarta dan kendaraan digunakan di Riau, data kendaraannya tidak segera dimutasi ke Riau.
‘’Ada anggapan masyarakat lebih murah membeli kendaraan di Jakarta, terutama mobil. Tapi jika dihitung-hitung biaya pengirimannya sama saja,” katanya.(izl)
Laporan SOLEH SAPUTRA, Pekanbaru