JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan menelaah pengisian jabatan Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama daerah lain jika memang ada laporan dari masyarakat. Termasuk, Kakanwil Provinsi Riau.
Juru Bicara KPK Febri Diansyah mengatakan bahwa penyidik lembaga antirasuah itu saat ini masih fokus pada dua kanwil yang berkaitan langsung dengan operasi tangkap tangan (OTT) dugaan jual beli jabatan yang menjerat eks Ketum PPP Muhammad Romahurmuziy. Keduanya adalah Kakanwil Kemenag Jawa Timur Haris Hasanuddin dan Kemenag Kabupaten Gresik Muhammad Muafaq Wirahadi. Romi -sapaan Romahurmiziy- disangka sebagai penerima suap dari Haris dan Muafaq.
“Fokus KPK saat ini adalah pada pengisian dua jabatan, karena pokok perkaranya itu. Tapi bahwa ada misalnya laporan dari masyarakat terkait pengisian-pengisian (kanwil lain), kalau ada, silakan saja dilaporkan, kami akan pelajari,” ucap Febri menjawab Riau Pos di Jakarta, Kamis (21/3).
Saat ditanya apakah sudah ada laporan terkait pengisian jabatan kakanwil Riau, mengingat sebelumnya pimpinan KPK menyebut ada banyak laporan bahwa Romi mengurus jabatan di Kemenag, Febri menjawab diplomatis.
“Saya tidak tahu apakah sudah ada atau tidak ada laporan. Karena sebaiknya data-data yang masih dalam proses pengaduan masyarakat itu tidak dibuka terlebih dahulu, karena proses itu sangat awal,” jelasnya.
Hanya saja, bila laporan itu ada, tentu akan diproses sesuai mekanisme yang ada di lembaga pimpinan Agus Raharjo. Oleh karena itu, publik dipersilakan melaporkan terlebih dahulu kalau ada dugaan masalah dalam pengisian kanwil daerahnya.
“Silakan saja dilaporkan dulu, prosesnya standar, kalau ada laporan kami telaah, dan kami verifikasi,” jelasnya.
Bertindak sebagai saksi dalam pelantikan tersebut Sekretaris Jenderal Kementerian Agama M Nur Kholis Setiawan dan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kamaruddin Amin. Pelantikan juga dihadiri oleh pejabat eselon I dan II Kementerian Agama. Kepada pejabat yang dilantik, Menag berpesan untuk selalu memegang teguh integritas dan menjauhi segala bentuk penyimpangan-penyimpangan. “Dikenang sebagai pejabat yang hebat dan pintar tidak terlalu sulit. Tapi dikenang sebagai pejabat yang berintegritas badan berkarakter membutuhkan keteguhan yang kuat,” ucap Menag Lukman waktu itu.
Menag meminta pejabat eselon I dan II untuk senantiasa mengejawantahkan tiga mantra yang telah dikukuhkan. Yakni moderasi beragama, selalu menjaga kebersamaan umat, dan melakukan integrasi data. “Kepada saudara yang baru saja dilantik, Saya titipkan untuk senantiasa menjaga nama baik Kementerian Agama,” pesan Menag.(fat)