PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Sebanyak 20 orang penyandang disabilitas di Provinsi Riau mengikuti pelatihan perkebunan hidroponik. Pelatihan yang diselenggarakan selama tiga hari ini Jumat (16/9) hingga Ahad (18/9) di Hotel Pesona ini secara resmi dibuka Kadis Sosial Riau Tengku Zul Efendi.
Hadir pada kesempatan itu Kadis Ketahanan Pangan dan Holtikultura Riau diwakili Kabid Ketahanan Pangan Sapta Rahmawati, Kabid Pemberdayaan Sosial Dinsos Riau Muhammad Mustafa, Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Riau Surflayman, penasehat dan pengurus DPD PPDI Riau dan puluhan peserta.
Ketua DPD PPDI Riau Surflaymen mengatakan kegiatan ini adalah pelatihan perkebunan hidroponik yang berjumlah 20 orang yang terdiri dari 18 orang disabilitas dan 2 orang pendamping.
Setelah pembukaan akan ada sesi peran Dinas Sosial dalam pemberdayaan penyandang disabilitas membangun sinergi dan keterpaduan lintas sektor dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial yang disampaikan oleh Kabid pemberdayaan sosial Dinsos Riau Muhammad Mustafa, pembentukan pembuatan instalasi hidroponik dengan pemateri Amrizal dan pada Sabtu (17/9) praktik penanaman hidroponik.
"Kami berharap dengan adanya kegiatan ini bisa membentuk kelompok usaha hidroponik penyandang disabilitas guna meningkatkan ketahanan pangan bagi penyandang disabilitas," ujar Surflaymen.
Dikatakannya, pelatihan ini sebagai pemberdayaan penyandang disabilitas dengan menggelar percontohan pelatihan budidaya sayuran hidroponik Hal itu dilakukan agar dapat meningkatkan kualitas hidup penyandang disabilitas yang selama ini diketahui sulit mendapatkan pekerjaaan di bidang formal, karena kalah bersaing dengan pencari kerja pada umumnya.
Sementara Kadis Ketahanan Pangan dan Holtikultura diwakili Kabid Ketahanan Pangan Sapta Rahmawati mengatakan ketahanan pangan merupakan suatu kondisi terpenuhinya kebutuhan pangan bagi rumah tangga yang tercermin dari tersedianya pangan secara cukup, baik dari jumlah maupun mutunya, aman, merata, dan terjangkau.
Salah satu trategi adalah melakukan budidaya hidroponik guna memenuhi kebutuhan gizi keluarga. Hidroponik adalah adalah salah satu metode dalam budidaya menanam dengan memanfaatkan air tanpa menggunakan media tanah dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan hara nutrisi bagi tanaman.
Kebutuhan air pada hidroponik lebih sedikit daripada kebutuhan air pada budidaya dengan tanah. Hidroponik menggunakan air yang lebih efisien, jadi cocok diterapkan pada daerah yang memiliki pasokan air yang terbatas "Kegiatan ini diharapkan bisa diikuti peserta dengan serius sehingga bisa menghasilkan usaha bagi keluarga," ujar Sapta.
Sementara itu, Kadis Sosial Riau Tengku Zul Efendi mengatakan Dinas Sosial sangat mendukung kegiatan ini dan berharap ke depannya dapat memberikan manfaat bagi peserta dalam mengembangkan diri berkebun hidroponik. Penyandang disabilitas harus diberi kesempatan untuk bisa hidup mandiri. Dengan diberikannya kesempatan, penyandang disabilitas akan mampu sukses sebagaimana warga lainnya.
"Kaum difabel bukan berarti tidak bisa ini itu. Kalau dikasih kesempatan, mereka sebenarnya juga bisa. Karena itu kita mencoba beri pelatihan bagi mereka. Pelatihan budidaya sayuran hidroponik dipilih karena memang tergolong mudah dan mampu memberikan pendapatan cukup besar bagi setiap pelakunya," ujar Zul.
Dalam pekarangan sempit pun bisa digunakan untuk berkebun salah satunya melalui hidroponik. Setelah pelatihan jika masih ada kendala bisa dihubungi Dinas Ketahanan Pangan dan Holtikultura. Instruktur diharapkan dapat memahami dalam memberikan instruksi agar lebih sabar dalam melatih para peserta karena mereka merupakan penyandang disabilitas.
"Selamat mengikuti pelatihan, kepada instruktur dan panitia saya ucapkan terima kasih karena sudah menyelenggarakan acara ini untuk penyandang disabilitas," tutup Zul.(hen)