KEMANDIRIAN WBP

Rutan Kelas II B Rengat Sukses Budidaya Hidroponik

Indragiri Hulu | Sabtu, 26 Agustus 2023 - 18:05 WIB

Rutan Kelas II B Rengat Sukses Budidaya Hidroponik
Kepala Rutan Rengat, Julius Barus SE MH (kanan) bersama anggota dan WBP saat panen panen sayur hidroponik, Sabtu (26/8/2023). (HUMAS RUTAN RENGAT)

RENGAT (RIAUPOS.CO) -- Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Rengat, Kanwil Kemenkum HAM Riau kembali panen sayur hidroponik. Budidaya tanaman sayur hidroponik ini merupakan pembinaan yang dilakukan terhadap Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dengan pemanfaatan lahan kosong.

"Sebelumnya lahan kosong yang berada di area belakang dan samping blok hunian Rutan, hanya digunakan untuk penanaman pakcoy dan sawi, dan saat ini kami tambah dengan tanaman hidroponik jenis selada," ujar Kepala Rutan Rengat, Julius Barus SE MH didampingi Kasubsi Pelayanan Tahanan, Nepri Mutasni dan KPR Rutan, Wan Rezwanda, Sabtu (26/8/2023).


Selain budidaya sayuran sebut Julius Barus,  pembinaan kemandirian terhadap WBP juga ada untuk budidaya ikan lele, ayam kampung, bebek petelur. Tidak itu saja, Rutan Rengat juga ada untuk pengembangan keterampilan karya seni rupa dan lukisan.

Menurutnya, pembinaan dan pengembangan kreatifitas WBP ini merupakan tanggung jawab pihaknya. Sehingga setelah WBP bebas, telah memiliki bekal ilmu dan keahlian untuk menata kehidupan yang layak di tengah-tengah masyarakat.

Dalam mengembangkan budaya hidroponik ini sambung Julius Barus, tidak semudah yang dibayangkan. Karena harus dibekali ilmu dasar terkait media tanam hidroponik tersebut. "Dengan demikian, setelah dilakukan uji coba dan pengembangan sejak satu tahun terakhir, ternyata membuahkan hasil maksimal," tutur Barus.

Ke depan lanjut mantan Kalapas Pangururan Kabupaten Samosir itu, Rutan Rengat akan terus menggali potensi masing-masing personal WBP. Sehingga tujuan dari pengayoman yang diamanahkan undang-undang kepada Rutan Rengat, dapat terwujud dan memberi manfaat terhadap pribadi WBP.

Dalam pada itu, Kasubsi Pelayanan Tahanan, Nepri Mutasni menambahkan bahwa, panen perdana sayur hidroponik tersebut telah dilakukan sejak Jumat (25/8/2023) oleh 15 orang WBP. Di mana 15 WBP ini tergabung dalam kelompok binaan hidroponik tersebut.

"Untuk hasil panennya, kami pergunakan untuk kebutuhan sayur mayur WBP dan selebihnya dijual kepada warga sekitar dan pasar tradisional. Budidaya hidroponik ini telah diterapkan sejak satu tahun terakhir," ucap Nepri.

Sayuran hidroponik ini memiliki karakteristik khusus dan memiliki nilai gizi yang jauh lebih baik dibandingkan dengan sayuran pada umumnya. "Selain manfaatnya baik untuk gizi, budidaya hidroponik ini juga mampu menjadi sumber penghasilan," tambah Nepri.

Laporan: Raja Kasmedi (Rengat)
Editor: Rinaldi

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook