PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Serangan tiba-tiba sekelompok terduga teroris ke Mapolda Riau Rabu (16/5) pagi menyebabkan Iptu H Auzar bin Abdul Hakim meninggal dunia. Polisi yang dikenal sebagai orang baik berjiwa sosial tinggi itu gugur setelah ditabrak mobil terduga teroris saat akan melarikan diri.
Sambil menggendong anaknya yang masih kecil, Deta (31) terlihat begitu sedih saat salat jenazah Ipda Auzar akan dilaksanakan di Masjid Mutmainnah, RS Bayangkara Polda Riau. Dia seakan masih tak percaya bapak mertuanya itu telah dipanggil Yang Maha Kuasa.
Deta bercerita, almarhum dikenal sebagai sosok yang alim dan taat menjalankan ibadah. Tidak hanya di tempatnya bertugas, tapi juga di lingkungan tempat tinggalnya. Dia selalu menjadi imam di tempat tinggalnya serta saat pulang ke kampung halamannya di Tanjung Alam, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul).
“Bapak orang baik. Sering jadi imam salat di masjid. Kalau pulang kampung dia juga jadi imam,” tuturnya.
Deta bercerita, sebelum terjadinya insiden penyerangan di Mapolda Riau pada malam harinya, dia sempat mendapat firasat kurang baik.
“Semalam saya bermimpi tentang keluarga. Kalau kata orang tua dulu tanda adanya kemalangan,” ujar Deta meneteskan air mata.
Deta mengatakan, almarhum di mata keluarga dikenal sebagai seorang penyayang, sangat disiplin dan tegas.
“Bapak orangnya berwibawa, tegas, dan disiplin. Dia sangat sayang kepada keluarga dan cucu-cucunya,” ungkapnya lagi.