Tidak hanya keluarga almarhum, pengurus Masjid Muthmainnah Polda Riau juga merasa kehilangan. Sebab almarhum juga selalu menunaikan salat lima waktu di masjid tersebut.
“Beliau selalu mengumandangkan azan di sini. Dia orang yang taat beribadah. Kadang subuh, zuhur, asar dia sempatkan ke sini,” kata Joni salah seorang pengurus masjid.
Sedangkan Ketua RW 10 Ahmad Heri tempat tinggal almarhum saat dijumpai Riau Pos juga mengatakan hal yang sama. Dia dan masyarakat di sana merasa kehilangan sosok yang berjiwa sosial tinggi.
“Almarhum selalu ada di tengah-tengah masyarakat. Kalau ada kemalangan dia selalu hadir,” jelasnya.
Almarhum dimakamkan di Taman Pemakaman Umum (TPU) Mayang Sari Simpang BPG, Jalan Sail, Kelurahan Kulim, Kecamatan Tenayan Raya, Kota Pekanbaru. Dalam sesi pemakaman almarhum, turut dihadiri Wakapolri Komjen Syafruddin, Plt Gubernur Riau Wan Thamrin Hasyim, Kapolda Riau Irjen Pol Nandang dan jajarannya.
Wakapolri Komjen Syafruddin mengaku punya hubungan emosional yang cukup lama dengan almarhum. Oleh sebab itu, dia hadir selaku pimpinan Polri dan selaku keluarga sejawat.
“Dalam kesempatan ini mewakili pimpinan Polri. Seharusnya Pak Kapolri yang ke sini namun ada sidang kabinet. Saya ke sini sekaligus hadiri pemakaman Iptu Auzar, baru saja kita hadiri juga di sana,” katanya.
Dia menyebut, anggota Polda yang gugur dalam serangan Mapolda Riau ini, dinaikkan pangkatnya. “Tadinya Ipda jadi Iptu,” kata Syafruddin.