Almarhum pergi meninggalkan seorang istri, tiga anak (satu putra dua putri) serta empat cucu. Atas kepergian almarhum, pihak keluarga sangat terpukul. Mereka merasa kehilangan sosok orang tua yang begitu mengayomi.
Anak kandung almarhum Damsuri Putra mengatakan, ayahnya sangat dekat dengan keluarga besarnya. Begitu juga dengan anak-anak di keluarga mereka. Akibat insiden itu, mereka sangat merasa kehilangan.
“Tidak diduga sama sekali. Kalau firasat sebelumnya tidak ada,” kata Damsuri Putra.
Sementara, sepupu almarhum Muharimin mengatakan, almarhum orang yang paling bermasyarakat, memiliki jiwa sosial tinggi dan selalu berkecimpung dengan kegiatan masjid.
“Ada kesempatan dan waktu luang, beliau selalu keliling masjid. Kadang ia menjadi imam di masjid,” tuturnya.
Muharimin juga mengatakan, dalam menjalankan ibadah almarhum selalu disiplin dan tidak segan jika mau azan di masjid-masjid yang baru dibangun.
“Di tempat tinggalnya ada tiga masjid. Salah satu khas beliau yang tidak akan pernah kami lupakan jika bertemu dia selalu nanyain apakah sudah salat,” ungkapnya.