Dia menyebut, Syafrudin sudah lama kenal dengan sosok Iptu Auzar. Kabarnya, Iptu Auzar pernah menjadi sopir pribadi Syafruddin saat bertugas di Riau.
“25 tahun hubungan saya dengan dia. Mulai kopral II, saya kapten tugas di Polda Riau. Tinggal sama saya, urusi saya, dan sampai detik ini, almarhum bolak-balik Pekanbaru-Jakarta ngurusi anak cucu saya karena persahabatan yang tak pernah putus,” ujarnya.
Tidak hanya Iptu Auzar yang dinaikkan pangkatnya. Beberapa personel Polda yang ikut melumpuhkan terduga teroris di Mapolda Riau, juga akan dinaikkan pangkatnya.
“Ada, semua naik pangkat termasuk Kompol. Yang nembak juga,” katanya.
Wakapolri Komjen Syafruddin mengaku punya hubungan emosional yang cukup lama dengan almarhum. Oleh sebab itu, dia hadir selaku pimpinan Polri dan selaku keluarga sejawat.
“Ini pelajaran besar bagi kita semua. Bagi anak-anak muda seluruh bangsa dan ini bisa saja terjadi kapan saja,” tuturnya.
Syafruddin juga mengatakan, peristiwa tersebut ada kaitannya dengan aksi terorisme yang terjadi di wilayah Surabaya yang baru saja terjadi. Ia juga mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak panik dengan aksi terorisme tersebut. Kepada aparat keamanan TNI-Polri, dia juga meminta agar profesional dalam mengayomi dan melayani masyarakat.
“Tugas utama adalah menjaga keamanan masyarakat dalam segala hal. Jadi bagi masyarakat tetap beraktivitas seperti biasa. Jangan panic. Serahkan semuanya kepada aparat. Semua stakeholder, tokoh masyarakat dan tokoh agama harus bekerja sama,” tuturnya.
Ia yakin masalah terorisme yang heboh saat ini akan selesai berkat rida Allah SWT.
“Saat ini sudah ada 33 teroris yang diamankan di seluruh wilayah Indonesia. Di Riau empat orang, pengembangan tujuh di daerah Jawa Timur, Jawa Barat dan Jakarta serta lainnya jumlah 33,” kata Syafruddin.(ted)
Laporan SAKIMAN dan
SARIDAL MAIJAR, Pekanbaru