PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Ketua Organisasi Perubahan Sosial Indonesia (OPSI) Riau, Ruli Ramadani menyebut tidak ada aktivitas LGBT pada organisasi yang dipimpinnya. Pernyataan itu disampaikan Ruli ketika memberikan keterangan di kantor Satpol PP Pekanbaru, Rabu (16/1) siang.
“OPSI itu kegiatannya memberi informasi tentang HIV/AIDS, terhadap orang-orang yang rentan terkena penyakit tersebut. Termasuk waria,” katanya.
Saat ditanyakan terkait ada indikasi lokasi Sekretariat OPSI dijadikan lokasi berkumpulnya LGBT, Ruli tidak menampik hal itu. Namun berkumpulnya LGBT di sana hanyalah untuk menanyakan informasi terkait pencegahan HIV/AIDS.
“Tidak ada aktivitas LGBT, namun memang ada komunitas LGBT yang datang untuk menanyakan informasi terkait HIV/AIDS. Tapi mereka tidak beraktivitas di sana. Sedangkan untuk alat kontrasepsi yang ditemukan, itu adalah barang contoh,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Satpol PP Pekanbaru Agus Pramono mengatakan, pemanggilan pengurus OPSI tersebut dilakukan setelah adanya laporan masyarakat yang resah dengan aktivitas yang dilakukan organisasi itu. “Dari penjelasan yang kami terima, pihak OPSI mengatakan memang di organisasi tersebut memberikan informasi kesehatan seputar HIV/AIDS yang kebanyakan adalah waria,” katanya.
Setelah pemanggilan tersebut, lanjut Agus, pihaknya akan berkoordinasi dengan Kesbangpol Pekanbaru, para tokoh ulama untuk langkah selanjutnya yang akan diambil. Namun ia menegaskan, pihaknya memiliki pegangan berupa peraturan daerah.
Sementara itu, Kepala Kesbangpol Pekanbaru, M Yusuf mengatakan memang OPSI sudah terdaftar keberadaannya di Pekanbaru. Namun yang memberi SK pada organisasi tersebut Kemenkumham, bukan Kesbangpol Pekanbaru. Di Kesbangpol, organisasi tersebut hanya harus melaporkan saja.
“Kalau dibilang sejak awal ada LGBT, tentu tidak akan kami izinkan. Kami juga akan panggil mereka. Kalau terbukti ada aktivitas LGBT yang masif di sana, bisa saja kami rekomendasikan untuk tinjau ulang izin ke Kemenkum HAM,” sebutnya.
Pantauan Riau Pos, sekretariat OPSI Riau di Jalan Uka Kelurahan Air Putih, Kecamatan Tampan, tampak sudah tidak ada aktivitas. Plang nama yang sebelumnya dipajang sudah tidak ada lagi.
Kapolsek Tampan Kompol Kari Amsah Ritonga saat dikonfirmasi mengatakan, dari hasil interogasi pihaknya sejauh ini belum ditemukan adanya indikasi LGBT di lokasi.
“Kata mereka OPSI ini seperti penyuluhan, surat izin semua ada,” kata Kari Amsah.(sol/man)