BENGKALIS (RIAUPOS.CO) -- Memberikan pemahaman agar lahan gambut dapat dikelola tanpa membakar, Badan Restorasi Gambut Republik Indonesia (BRG RI), melakukan Sosialisasi Desa Peduli Gambut dan Pengelolaan Lahan Tanpa Bakar di Bengkalis, Selasa, (9/4).
Kegiatan ini dibarengi dengan doa bersama bekerja sama dengan Nahdlatul Ulama Wilayah Riau dan digelar di Pondok Pesantren Al Amin, Bengkalis. Turut hadir Kepala Deputi III Edukasi, Sosialisasi, Partisipasi dan Kemitraan, Dr Myrna A Safitri bersama sejumlah narasumber dari Jakarta.
Dari daerah hadir Ketua MUI Kabupaten Bengkalis diwakili Perhimpunan Rambe, Camat Bengkalis diwakili Kasi Sosbud Painiwan, Kepala BPBD diwakili Kabid Jhon Agustian, Kapolres Bengkalis diwakili Kasat Binmas AKP Selamet Suryadi dan tamu undangan lainnya. Kegiatan sosialisasi diakhiri dengan doa bersama yang dipimpin Dai Gambut Agus Subairi dari Kabupaten Siak.
“Pemerintah pada dasarnya berkomitmen untuk menjaga lahan gambut yang sangat rentan dengan kebakaran hutan. Maka melalui sosialisasi edukasi pengelolaan lahan gambut dengan tidak membakar ini kita harapkan mampu meminimalisir terjadinya kebakaran lahan dan hutan,” tutur Deputi III BRG RI Myrna.
Myrna juga mengimbau kepada seluruh peserta untuk tidak mengelola lahan gambut dengan cara membakar. Dan sama-sama mendoakan agar Kabupaten Bengkalis khususnya, Indonesia umumnya terhindar dari musibah kebakaran hutan dan lahan.
“Sampaikan kepada keluarga dan lingkungan kita kalau membakar lahan itu berdampak dan berpengaruh besar. Jangan lagi mengelola lahan dengan cara membakar,” harapnya memberikan pesan kepada peserta yang terdiri dari mahasiswa, pelajar dan sejumlah masyarakat.