12 Ha Hutan Konservasi Hangus
Lahan konservasi yang sejatinya sebagai tempat pelestarian hutan, tapi malah terbakar. Ini tak terlepas karena hutan dialihfungsikan jadi perkebunan. Begitulah yang terjadi di hutan konservasi TWA Sungai Dumai. Hutan konservasi yang terbakar ini berada di Kelurahan Mundam, Kecamatan Medang Kampai, Kota Dumai. Lokasinya, tak jauh dari Bandara Pinang Kampai Dumai. Hanya sekitar 15 kilometer. Jika lahan ini terus terbakar, tentu akan mengganggu aktivitas penerbangan.
Setidaknya hingga kini, sudah 12 hektare lahan yang terbakar. Hingga Kamis (19/7), sejumlah warga dibantu oleh Tim Satgas Karhutla masih berjibaku memadamkan api tersebut. Selain pemadaman dari darat, juga dilakukan pemadaman melalui udara. Ada satu helikopter yang melakukan water bombing di lokasi.
“Ini terbakar sejak 6 Juli lalu. Awalnya yang terbakar hanya 1,5 hektare. Setelah dipadamkan, sekarang kembali terbakar,” kata Kapolsek Medang Kampai AKP Ade Rukmana, Kamis (19/7) di lokasi tersebut. Namun katanya, lahan ini kembali terbakar sejak 8 Juli. Pemadaman terus dilakukan. Namun hingga kini, pemadaman belum sempurna.
“Awalnya sudah padam dua hari. Tapi sekarang hidup lagi,” ujarnya.
Terpisah, Kepala Bidang Wilayah II BBKSDA Riau Heru Sutmantoro, belum berani berkomentar banyak terkait adanya pengalihan fungsi lahan di TWA Sungai Dumai. Namun, pihaknya menyebut setiap pelanggaran akan diusut.
Terkait dengan data jumlah lahan yang terbakar, berbeda dengan pernyataan pihak Polsek yang ada di lokasi. “Sekitar 10 hektare yang terbakar. Perkebunan ilegal, terus kita hantam dengan kekuatan terbatas,” katanya, Jumat (20/7).
Di samping itu, Heru menyebut pemadaman di TWA Sungai Dumai sudah memasuki hari ketujuh. Kerja keras petugas gabungan akhirnya terbantu dengan turunnya hujan pada Kamis malam. “Alhamdulillah berkat hujan melengkapi hasil kerja keras tim pemadam di lapangan,” katanya.