Lima Masalah Berulang PPDB

Riau | Selasa, 11 Juli 2023 - 11:36 WIB

Lima Masalah Berulang PPDB
Grafis (DOK.RIAU POS)

Dari catatan P2G, kasus ini telah terjadi di Magelang, Temanggung, Solo, Sleman, Klaten, Batang, dan Pangkal Pinang. Pada PPDB 2022, ada 21 SMP negeri di Batang kekurangan siswa. Lalu, di Jepara, dalam PPDB 2023, hingga akhir Juni tercatat 12 SMP negeri masih kekurangan siswa.

”Di Jogjakarta, ada 3 SMA negeri yang masih kekurangan siswa. Di kabupaten Semarang dalam PPDB 2023 ini, sebanyak 99 SD negeri tak dapat siswa baru sehingga guru harus mencari murid dari rumah ke rumah,” ungkapnya.


Menurutnya, persoalan kekurangan siswa ini dapat berdampak serius kepada jam mengajar guru. Mereka terancam tak menerima tunjangan profesi lantaran kekurangan jam mengajar 24 jam/seminggu seperti yang disyaratkan oleh peraturan.

Dia merekomendasikan agar pemda hendaknya melakukan merger. Sekolah-sekolah tersebut digabungkan dan diperbaiki akses infrastruktur serta transportasinya guna memudahkan menuju sekolah.

Tak hanya kasus kekurangan siswa, kasus sekolah kelebihan calon peserta didik baru pun banyak terjadi. Hal ini dikarenakan terbatasnya daya tampung. Kondisi ini kerap terjadi di wilayah perkotaan. Jumlah sekolah negeri dan daya tampung sekolah umumnya lebih sedikit ketimbang jumlah calon siswa. Sehingga jumlah kursi dan ruang kelas tidak dapat menampung semua calon peserta didik. Alhasil calon siswa terlempar meskipun di satu zona.

Contohnya, di DKI Jakarta. Jumlah calon peserta didik baru (CPDB) 2023 jenjang SMP/MTs adalah 149.530 siswa, tetapi total daya tampung hanya 71.489 siswa atau sekitar 47,81 persen saja. Untuk jenjang SMA/MA/SMK, CPDB mencapai 139.841 siswa dengan total daya tampung hanya 28.937 atau  hanya 20,69 persen saja. Daya tampung jenjang SMK justru lebih sedikit lagi, hanya 19.387 siswa atau hanya 13,87 persen saja.

Karenanya, DKI Jakarta menyiasati dengan solusi PPDB Bersama. Anak-anak yang tarlempar dari sekolah negeri yang kemudian sekolah di swasta akan dibiayai penuh oleh Pemprov. Meski, program ini nyatanya tak begitu diminati oleh sekolah swasta unggulan di Jakarta.

Lalu, masih ada anak yang berasal dari keluarga tidak mampu (jalur afirmasi) yang tidak ditampung oleh sekolah negeri meski masih satu zonasi. Hal ini menunjukkan sistem PPDB gagal mencapai tujuan utamanya.

Daftar Ulang SMAN/SMKN Berakhir Besok
Para calon peserta didik yang dinyatakan lulus di SMA/SMK negeri di Provinsi Riau sudah mulai melakukan daftar ulang di sekolah masing-masing. Proses daftar ulang ini dilaksanakan selama tiga hari yakni mulai 10 Juli sampai 12 Juli 2023.

Ketua panitia Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMA/SMK negeri di Riau, Pahmijan mengatakan, pada pelaksanaan daftar ulang para calon peserta didik membawa kelengkapan dokumen yang sebelumnya di-upload saat melakukan pendaftaran PPDB secara online.

“Daftar ulang sudah dimulai sejak Senin (10/7) dan berakhir Rabu (12/7) di sekolah masing-masing,” katanya. “Setelah daftar ulang, akan ada pengenalan lingkungan sekolah. Ini hanya diikuti oleh para peserta didik baru saja,” tambahnya.

Kegiatan pengenalan lingkungan sekolah dimulai Kamis (13/7) dan berakhir Jumat (14/7). Selanjutnya, Senin (17/7) baru akan dilakukan proses belajar mengajar secara efektif. Untuk kegiatan ini, juga akan diikuti para siswa kelas XI dan XII. “Senin (17/7), semua siswa sudah masuk sekolah, baik kelas XI dan XII,” ujarnya.

Calon peserta didik di SMAN 3 Pekanbaru, Zaki saat ditemui Riau Pos mengatakan, pada pelaksanaan daftar ulang hari pertama tidak ada kendala yang berarti. “Proses daftar ulang lancar, hanya saja antre lama karena ramai,” sebutnya.(mia/das)

Laporan JPG dan SOLEH SAPUTRA, Jakarta dan Pekanbaru









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook