PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Menjelang pembukaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMA/SMK Negeri tahun ini, Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Riau melakukan sosialisasi PPDB online SMA/SMK di Pekanbaru.
Sosialisasi tersebut diikuti 434 orang operator sekolah SMA/SMK negeri di kabupaten kota se-Provinsi Riau, terdiri dari 304 operator SMA dan 130 operator SMK. Namun pada sesi pertama diikuti 214 peserta.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Riau M Job Kurniawan diwakili Kepala Bidang Pembinaan SMA Pahmijan mengatakan, pra pendaftaran PPDB SMA/SMK di Provinsi Riau sendiri akan dimulai pada 22-26 Mei 2023. Pada prapendaftaran peserta sudah bisa mendaftar dengan meng-upload dokumen ke sistem.
“In Sya Allah PPDB online SMA/SMK di Riau akan diresmikan oleh Pak Gubernur pada 22 Mei mendatang. Nanti akan kita sampaikan link pendaftaran saat launching,” katanya.
Lebih lanjut dikatakannya, saat pra pendaftaran nanti, siswa bisa meng-upload dokumen pendaftaran di link yang disiapkan. Namun dikarenakan kelulusan siswa SMP sederajat baru diumumkan pada 8 Juni 2023, maka siswa hanya cukup meng-upload dokumen rapor dari semester I-V.
“Jadi siswa cukup meng-upload dokumen hasil rapor ke sistem. Nanti setelah sudah ada surat kelulusan tinggal daftar ulang saja,” ujar Pahmijan.
Nantinya, dengan hasil rapor para siswa sudah bisa mendaftar, dan sudah diketahui lulus atau tidaknya. Namun setelah pra pendaftaran, siswa yang belum mendaftar masih bisa mendaftar sampai 12 Juni 2023. Karena pada tanggal 29 Mei sampai 12 Juni 2023 jadwal pendaftaran atau pemilihan sekolah.
“Jadi pra pendaftaran ini sebenarnya untuk memecah beban server, sehingga beban server berkurang. Karena pengalaman sebelumnya, sebab kalau pendaftaran terlalu mepet dan pengunjungnya cukup banyak bisa eror dan down. Jadi kita mengantisipasi itu sebenarnya,” sebutnya.
Karena itu, lanjut Pahmijan, agar pendaftaran PPDB online SMA/SMK di Riau berjalan dengan lancar, maka pihaknya melakukan sosialisasi kepada operator sekolah.
“Kami berharap operator sekolah yang telah mendapat sosialisasi PPDB online ini bisa bekerja sesuai juknis dan aturan berlaku. Sebab pimpinan menginginkan PPDB online SMA/SMK di Riau dapat berjalan dengan baik dan sesuai aturan yang berlaku,” ujarnya.
Adapun tahapan PPDB online SMA/SMK di Provinsi Riau yakni, Pra Pendaftaran 22-26 Mei 2023. Pendaftaran/Pemilihan Sekolah 29 Mei-12 Juni 2023. Verifikasi oleh satuan pendidikan 29 Mei-26 Juni 2023. Seleksi sesuai jalur pendaftaran 27-30 Juni 2023. Pengumuman penetapan peserta didik baru 1 Juli 2023. Daftar ulang 2-5 Juli 2023. Hari pertama masuk sekolah 13 Juli 2023.
Minta Kebijakan Khusus untuk Anak Tidak Mampu
Dinas Pendidikan Provinsi Riau sudah menjadwalkan dimulainya PPDB tingkat SMA sederajat pada 22-26 Mei. Untuk itu, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) melalui Komisi V yang membidangi pendidikan meminta agar Disdik memastikan persiapan PPDB semaksimal mungkin.
Termasuk juga menyiapkan opsi-opsi, bila mana ada siswa tidak mampu yang tidak tertampung di negeri dan harus masuk ke sekolah swasta. Hal ini sebagaimana diungkapkan Anggota Komisi V DPRD Riau Ade Hartati kepada Riau Pos, Senin (15/5).
Dikatakan Ade, kemarin pihaknya sudah melaksanakan rapat bersama Disdik Provinsi Riau terkait PPDB tersebut. “Dalam rapat saya meminta agar Kadisdik agar bisa mendiskusikan khusus jalur zonasi dengan Forum RT RW dan juga lurah di sekitar sekolah. Sehingga anak tempatan betul-betul terjading dalam PPDB tahun ini. Jangan sampai seperti tahun lalu yang dibelakang dan depan sekolah tidak bisa masuk,” sebut Ade.
Politisi PAN ini menyebut, masalah zonasi memang menjadi persoalan setiap kali pelaksanaan PPDB. Apalagi, zonasi menjadi instrumen yang paling banyak menyerap siswa. Yakni sebesar 50 persen dari total penerimaan siswa. Sesuai dengan petunjuk teknis (juknis) yang ada, penerimaan melalui zonasi tidak boleh di kunci hingga kuota yang dimiliki terpenuhi.
“Dia (zonasi, red) seperti lingkar obat nyamuk. Ketika lingkar pertama belum mencukupi, buka lingkar selanjutnya. Sampai terpenuhi. Kedua, dikarenakan Pekanbaru angka pertumbuhan siswa dan pertumbuhan sekolah tidak imbang, nah, kami bincangkan agar ada kebijakan khusus untuk siswa tidak mampu,” sambung Ade.
Kebijakan khusus yang ia maksud ialah dimana siswa tidak mampu tidak tertampung di sekolah negeri bisa masuk ke sekolah swasta. Bahkan dengan biaya yang didukung oleh Pemprov Riau melalui beasiswa atau semacamnya. Nantinya, siswa bisa melengkapi persyaratan yang diberikan pemprov.
Sehingga bisa benar-benar terverifikasi bahwa siswa tersebut masuk kategori tidak mampu. Permintaan itu, dikatakan Ade disanggupi oleh Kadisdik Riau. Dimana nantinya, Kadisdik akan menyampaikan langsung kepada Gubernur Riau.”Tadi kata kadisnya, gubernur sudah ambil kebijakan afirmasi atau tidak mampu. Bisa dibantu dibiayai oleh pemprov bila masuk ke sekolah swasta,” tuturnya.(sol/nda)