Di samping itu, pihaknya terus mengingatkan masyarakat agar tetap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan.
"Gunakan masker, jaga jarak, hindari kerumunan, jaga kebersihan diri. Minimal mencuci tangan, makan makanan bergizi, dan rajin olahraga," ujarnya.
Satu Pegawai Rutan Sialang Bungkuk Positif
Salah satu petugas di Rumah Tahanan (Rutan) Klas I Pekanbaru atau Rutan Sialang Bungkuk terkonfirmasi positif Covid-19. Petugas tersebut berinisial WA (29). Hal ini diungkapkan Karutan Sialang Bungkuk, Anton. Menurutnya, WA dinyatakan positif pada Selasa (24/8).
"WA (29) istri dari HS yang merupakan pasien positif klaster Imigrasi dua minggu lalu. Pegawai tersebut bekerja di bagian pengelolaan yang ruangannya terletak di lantai dua," rincinya.
Dalam pada itu, yang bersangkutan telah melakukan karantina mandiri. Pihaknya pun telah melakukan WFH kepada anggotanya sejak 24 Agustus lalu.
"Jadi, petugas yang satu ruangan dan erat kontak pun telah melakukan isolasi mandiri," jelasnya.
Dikatakannya, adanya petugas yang terpapar Covid-19, rutan pun melakukan rapid test. "Kami sudah melakukan rapid test pada 25 Agustus. Hal ini guna mengantisipasi lebih awal penyebarannya," terangnya.
Pihak rutan sudah mensterilkan lokasi sejak diketahui hasil salah satu pegawainya yang terkonfirmasi. Penyemprotan disinfektan pun telah dilakukan.
Tambah Dua Kasus di Dumai
Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Dumai mengkonfirmasi adanya penambahan dua kasus positif Covid-19 di Kota Dumai, Rabu (26/8). Dengan penambahan tersebut total jumlah kasus positif Covid-19 di Dumai berjumlah 74 orang. Rinciannya 39 orang sembuh dan 35 orang masih positif (15 isolasi mandiri dan 20 isolasi di rumah sakit di Dumai).
"Hari ini (kemarin, red) ada dua kasus positif tambahan," ujar Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Dumai dr Syaiful.
Ia menjelaskan penambahan tersebut berasal dari pasien yang sebelumnya dinyatakan suspek Covid-19 berinisial Nyonya ICH (32) warga Kelurahan Jaya Mukti.
"Pasien mengeluhkan demam, nyeri tenggorokan, kemudian dilakukan rapid test dengan hasil reaktif. Begitu juga dengan hasil swab hasilnya terkonfirmasi. Pasien saat ini diisolasi di RSUD Kota Dumai," terangnya.
Saat ini tim dari Puskesmas dan Dinas Kesehatan masih melakukan tracing kontak erat. "Kemudian pasien selanjutnya yakni Tuan PP (44) warga Kelurahan Bukit Datuk. Pasien ini merupakan suami dari Nyonya M yang merupakan pasien terkonfirmasi positif sebelumnya. Pasien isolasi mandiri karena memenuhi persyaratan," terangnya.
Syaiful mengatakan berdasarkan perkembangan data periode 17-23 Agustus 2020, maka Kota Dumai kembali masuk ke zona oranye.
"Tentunya akan ada beberapa pembatasan aktivitas tertentu yang belum dapat dilakukan bila suatu daerah sudah masuk ke zona oranye seperti kegiatan belajar mengajar tatap muka, dan beberapa kegiatan lainnya," katanya.
Pihaknya juga meminta kepada seluruh masyarakat untuk konsisten. Di mana saja, termasuk di area perkantoran dan area ruang publik tertutup, termasuk di rumah ibadah, pasar dan area publik, di manpapun untuk selalu menjalankan tiga menggunakan masker, cuci tangan dan jaga jarak.
"Jika seluruh masyarakat Kota Dumai patuh menjalankan 3 kunci disiplin tersebut, kita yakini pandemi virus ini akan segera berakhir. Tanpa partisipasi aktif dari seluruh masyarakat, maka pencegahan dan pengendalian Covid-19 akan sia-sia," tuturnya.
Ia juga menyampaikan kepada masyarakat agar saling bahu-membahu membantu keluarga yang anggota keluarganya dinyatakan terinfeksi Covid-19.
"Beri dukungan moril kepada penderita dan keluarganya. Jangan menyebarkan berita bohong atau yang tidak diyakini kebenarannya. Dan ingat, semua orang bisa terinfeksi dan terkena penyakit Covid-19," sebutnya.
Mantan Direktur RSUD Kota Dumai itu mengatakan saat ini Pemko Dumai sedang mempersiapkan payung hukum berupa peraturan wali kota mengenai penerapan protokol kesehatan yang di dalamnya memuat sanksi bagi para pelanggarnya. Hal ini adalah amanat dari Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2020. “Kami sangat berharap masyarakat untuk selalu patut dengan protokol kesehatan yang telah ditetapkan,” tutupnya.
200 Orang Di-Swab Massal
Swab massal di lingkungan Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bengkalis dilaksanakan, Rabu (26/8). Swab massal dengan target sekitar 200 orang ini dipusatkan di lantai II Gedung Pertemuan Disdik Bengkalis dan diikuti para pegawai di lingkungan Disdik dan Korwil Kecamatan Bengkalis serta guru-guru di beberapa SD dan SMP.
Pantauan di lapangan, sejak pagi sekitar pukul 08.30 WIB para pegawai termasuk pegawai honor dan guru tampak sudah berdatangan. Walau ruang pertemuan di Lantai II cukup besar, namun jumlah orang yang masuk dibatasi. Kursi-kursi dijarakkan dan para pegawai yang akan di-swab memakai masker. Sementara para petugas dari Dinas Kesehatan Bengkalis yang akan melakukan swab memakai APD lengkap.
Sekretaris Disdik Agusilfridimalis mendapat kesempatan pertama untuk di-swab. Petugas melakukan swab sebanyak dua kali. Yaitu saluran pernapasan atas swab nasofharing (rongga hidung ) dan swab oropharing (rongga mulut). Tidak perlu waktu lama untuk pengambilan sampel tersebut, hanya sekitar dua menitan. Kemudian dilanjutkan dengan Suwanto Kepala Bidang Pembinaan Ketenagaan Dinas Pendidikan dan para pegawai serta guru lainnya. Sekretaris Disdik Agusilfridimalis saat ditemui usai melakukan swab mengatakan, target pegawai kantor maupun guru yang akan di-swab berjumlah 200 orang. Itu sesuai dengan kuota yang ditetapkan oleh Dinas Kesehatan. Dirinya berharap hasil dari swab ini negatif sehingga bisa memutus mata rantai penularan Covid-19.
Seperti diberitakan sebelumnya, swab massal ini dilakukan menyusul adanya salah seorang tenaga pendidik, almarhumah Ny. Z (59) yang terkonfirmasi positif Covid-19. Agusilfridimalis mengatakan, untuk menentukan siapa saja yang di-swab, pihaknya berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan berdasarkan hasil tracing dan juga kemungkinan adanya kontak antara almarhumah maupun anak almarhumah yang juga terkonfirmasi positif Covid-19, dengan para aparatur di Disdik Bengkalis, Korwil maupun para guru di sejumlah sekolah di Kecamatan Bengkalis. Sekolah dimaksud adalah SD Komplek dimana di dalamnya ada SDN 6, SDN 7, SDN 8 dan SDN 9. Kemudian SDN 50 dan SDN 52 serta untuk tingkat SMP ada SMPN 1.
Tidak hanya itu, seluruh guru di Kecamatan Bengkalis juga diliburkan guna memutus mata rantai penularan Covid-19, sehingga tidak ada lagi yang namanya aktivitas dalam belajar mengajar dalam bentuk apapun di sekolah.
"Seluruh sekolah tingkat PAUD, SD, dan SMP di Kecamatan Bengkalis kita liburkan selama 14 hari, terhitung 26 Agustus hingga 8 September. Surat edarannya sudah kami sampaikan ke Korwilcam Bengkalis untuk ditindaklanjuti," ujar seraya menambahkan selama libur sekolah, dihimbau kepada seluruh guru untuk tetap waspada dan mematuhi protokol kesehatan.
"Tidak boleh memanfaatkan libur ini berangkat keluar daerah. Karena masa libur 14 hari ini adalah untuk memutus mata rantai penularan Covid, jadi para guru harus mengisolasi diri di rumah," ujarnya.(sol/ali/yas/sof/hsb/esi)