PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Tujuh dari 17 tahanan yang kabur dari sel Polsek Tenayan Raya sudah berhasil ditangkap kembali oleh pihak kepolisian, setelah Kepolisian Daerah (Polda) Riau membentuk tim gabungan. “Sudah. Tim gabungan sudah bergerak langsung. Hingga pagi menjelang siang tadi sudah diamankan 7 orang,” sebut Irjen Iqbal, Kamis (21/9) pagi.
Adapun tim di lapangan dipimpin langsung Dirkrimum Polda Riau Kombes Pol Asep Darmawan sampai saat ini masih mengejar sisa tahanan yang kabur. Jumlahnya sekitar 10 orang.
“Sisanya saya perintahkan tangkap secepatnya. Insya Allah masyarakat tidak perlu khawatir, tim sudah saya kerahkan untuk bisa menangkap kembali semaksimal mungkin,” tegas Kapolda.
Untuk diketahui, sebanyak 17 tahanan kabur dari Mapolsek Tenayan Raya, Kamis (21/9) dini hari.
Adapun tahanan yang sudah ditangkap di antaranya WT alias E, RWA alias SG, HS, YS, RA alias R, KK dan FR.
Dalam daripada itu, Kabid Humas Polda Riau Kombes Pol Hery Murwono mengatakan, peristiwa tersebut berlangsung pada Kamis (21/9) sekitar pukul 2.30 WIB. “Tahanan dari rutan utama Polsek Tenayan Raya,” ujar Kombes Hery.
Para tahanan, dikatakan dia melarikan diri lewat tembok bagian belakang sudut yang dilobangi oleh tahanan dengan ukuran kurang lebih 20x30 Cm. Di mana saat kabur, tahanan yang tinggal sempat berteriak ada tahanan kabur.
“Dari pengakuan tahanan atas nama RN, ia mengambil obeng dari ruangan pemeriksaan pada saat dirinya di bon oleh tim penyidik pada hari Ahad lalu,” sambungnya.
Obeng tersebut, dilanjutkan Kombes Hery diambil tanpa sepengetahuan anggota tim pemeriksa yang memeriksa RN. Obeng yang diambil, disembunyikan dalam celana bersangkutan.
“Sebelum tahanan kabur, personel jaga sudah melakukan cek kontrol tahanan sesuai arahan pimpinan setiap 1 jam sekali oleh personel jaga. Pada saat di cek terakhir jam 2.05 WIB, tahanan masih lengkap,” paparnya.
Saat ditanya apakah obeng yang dicuri digunakan untuk melubangi tembok, Hery mengatakan pihaknya masih dalam penyelidikan lebih lanjut.(gem)
Laporan AFIAT ANANDA, Pekanbaru
