BENGKALIS (RIAUPOS.CO) - Dampak kerusakan kapal Ro-Ro Bengkalis yang terjadi sejak dua pekan terakhir membuat masyarakat yang ingin masuk dan keluar dari Pulau Bengkalis resah dan sempat panik. Antrean panjang tak terhindarkan terjadi. Warga pun meminta Pemkab Bengkalis mencarikan solusi mengatasi masalah ini.
Persoalan antrean di Ro-Ro Air Putih dan Sungai Selari Pakning Bengkalis tak hanya disebabkan kerusakan aramada Ro-Ro, tapi juga disebabkan hari libur panjang anak sekolah dan libur hari besar nasional. Bahkan antusiasme masyarakat yang ingin datang ke Bengkalis juga semakin tinggi karena saat ini musim durian.
Antrean pun menjadi semakin panjang dan cukup lama. Bahkan ada warga yang akan menyeberang ke Pulau Bengkalis harus menunggu selama 20 jam atau harus bermalam di Pelabuhan Sei Selari Pakning. “Ya, kami antre dari pukul 17.00 dan baru bisa menyeberang pukul 09.30 WIB besok harinya. Ini sangat luar biasa dan jumlah mobil yang antre memang sangat banyak,” ucap Andi, salah seorang warga yang ingin menyeberang di penyeberangan Ro-Ro Sungai Selari.
Ia mengaku tidak tahu kondisi penyeberangan Ro-Ro ke Bengkalis. Setelah membeli tiket barulah tahu harus menunggu cukup lama. Karena sudah berada di tengah antrean kendaraan, mau tidak mau dirinya harus menunggu sampai bisa menyeberang.
Andi berharap, Pemkab Bengkalis mencarikan solusi dan mengantisipasi kondisi penyeberangan Ro-Ro. ‘’Apalagi, ada momentum hari besar nasional dan libur panjang anak sekolah. Seharusnya diantisipasi dengan memperbaiki armada Ro-Ro atau menambahnya. Ini yang terjadi pada saat diperlukan malah ada yang rusak dan izinnya juga ada yang mati. Tentu ini sangat disayangkan,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dishub Bengkalis Agus Sofian melalui Kepala UPT Ro-Ro Bengkalis, Firdaus juga mengungkapkan, dari 6 armada Ro-Ro yang ada, hanya empat yang sehat dan dari 4, ada 1 armada yang izinnya sudah mati. Bahkan dari tiga yang tersisa dua di antaranya mengalami kerusakan.
“Itu pun yang dua dipaksakan beroperasi melayani masyarakat. Saya juga akan ke Pekanbaru untuk mengurus izin Ro-Ro yang sudah mati. Makanya dalam tiga hari ini kondisi pelayanan Ro-Ro agak terganggu,” ujarnya.
Ia menyebutkan, Dishub memang didesak semua pihak agar menambah trip pelayanan kapal. Namun karena kondisi kapalnya yang rusak maka pelayannnya dilakukan sesuai kondisi kapal yang ada.
“Ya, kalau saat ini ada kapal 7 dan sehat semuanya maka akan saya perintahkan untuk beroperasi. Namun karena kapalnya ada yang masuk doking, rusak, dan mati izinya, makanya yang ada saja kita maksimalkan,” ujarnya pasrah.
Puncak keresahan masyarakat akibat kelangkaam BBM jenis pertalite terjadi selama dua hari, yakni Selasa dan Rabu (5-6/7). “Memang dua hari lalu ada petugas dan tim dari Pertamina datang langsung ke APMS di Pulau Bengkalis yang melarang menjual BBM dengan menggunakan drum maupun jeriken, bahkan pakai botol pun dilarang,” ucap Manajer APMS Air Putih Bengkalis, Rais, Rabu (5/7).
Ia menyebutkan, akibatnya dalam 1 hari pihaknya melayani pengisian BBM di APMS mencapai 1.500 kendaraan, dengan tenaga yang terbatas, sehingga petugasnya juga kualahan melayani masyarakat.
Akibat pelayanan penyeberangan Ro-Ro yang bermasalah juga beredar di media social sehingga jadi ramai dibicarakan orang luar. Bahkan salah seorang mahasiswa Bengkalis yang kuliah di Jawa Timur sempat menghebohkan masyarakat karena membuat konten video ketika sepeda motor yang digunakan kehabisa BBM.
Menyikapi hal tersebut, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Kadisdagprin) Kabupaten Bengkalis Zulfan ST, mengimbau masyarakat Bengkalis tidak panik dan jangan mudah termakan isu terkait kuota BBM dan elpiji untuk Pulau Bengkalis, khususnya di wilayah Kecamatan Bengkalis dan Bantan.
Zulfan menerangkan, penyebab BBM dan elpiji di Pulau Bengkalis susah didapatkan bukan karena berkurangnya kuota, tetapi disebabkan adanya peningkatan signifikan antrean penyeberangan Ro-Ro dalam beberapa hari terakhir.
“Hal ini mengakibatkan truk yang membawa BBM dan elpiji, baik dari Bengkalis maupun keluar mengalami keterlambatan. Seperti yang kita ketahui, akses dari Pulau Sumatera menuju Pulau Bengkalis hanya dapat dilewati melalui akses pelayanan kapal Ro-Ro,” jelas Zulfan.
Terkait dengan stok BBM dan elpiji per hari, kata Zulfan masih tetap seperti biasanya. Untuk SPBU di Air Putih tersedia 5000 liter, dan sore masuk lagi 10.000 liter.
Kemudian SPBU di Jalan Bantan tersedia 7.000 liter dan sore masuk lagi 10.000 liter. SPBU Nurwati tersedia 10.000 liter dan sore masuk solar untuk para nelayan dan masyarakat pengguna solar sebanyak 5000 liter. SPBU di Teluk Latak tersedia 12.000 liter. SPBU di Selat Baru, tersedia 12.000 liter.
Zulfan mengungkapkan, isu kelangkaan minyak dan elipji 3 kg tidak seperti yang beredar di media sosial. “Permasalahan ini, bukan masalah tahunan karena hingga saat ini, jumlah pengiriman kuota BBM dan elpiji 3 kg masih seperti biasa, tidak ada mengalami perubahan sedikit pun,” jelas Zulfan.
Sementara itu, Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut angkat bicara terkait antrean panjang masyarakat Bengkalis untuk mendapatkan BBM jenis pertalite maupun solar. Area Manager Comm, Rel and CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Susanto August Satria mengatakan stok pertalite dan biosolar untuk Provinsi Riau dalam keadaan aman dan tersedia.
Dikatakannya, untuk pengiriman ke Pulau Bengkalis, Pertamina menggunakan dua moda transportasi yaitu darat dan air. Pengiriman dilakukan dari Integrated Terminal Dumai menggunakan mobil tanki menuju Pelabuhan Pakning dan selanjutnya mobil tanki menumpang kapal Ro-Ro hingga Pulau Bengkalis.
“Saat ini pengiriman terhambat dikarenakan adanya penyesuaian jadwal Kapal Ro-Ro yang digunakan mobil tanki untuk berangkat ke Pulau Bengkalis,” ujarnya, Rabu (5/7).
Untuk mengatasi hal tersebut, pihaknya sudah meminta mobil tanki yang akan menyeberang jadi prioritas dan menambah intensitas pengiriman BBM ke Bengkalis dari sebelumnya 30 KL untuk pertalite per harinya menjadi 45. Sedangkan biosolar, dari dan 15 KL menjadi 20 KL per hari selama 1 pekan ke depan.
“Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut terus berkoordinasi dengan pemerintah dan stakeholder setempat agar ke depan pendistribusian BBM dapat berjalan dengan baik dan lancar,” tutuenya.(ksm/azr)