PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perumahan Kawasan Pemukiman Pertanahan (PUPR-PKPP) Riau, melakukan pemeliharaan saluran beton dan turap, pada ruas jalan Bengkalis-Ketam Putih, Kabupaten Bengkalis. Kegiatan ini dilaksanakan untuk tetap menjaga fungsional jalan tersebut.
Kepala Dinas PUPR-PKPP Riau, M Arief Setiawan melalui Kepala UPT Jalan dan Jembatan Wilayah III, Eri Ikhsan mengatakan, ruas jalan Bengkalis-Ketam Putih merupakan salah satu ruas jalan Provinsi Riau yang terletak di luar Pulau Sumatera, yaitu di Pulau Bengkalis, Kabupaten Bengkalis dengan panjang 30,040 Km.
"Ruas jalan ini rata-rata sudah berpenutup beton (rigid pavement), yang berawal dari Pelabuhan RoRo Kota Bengkalis menuju Pelabuhan Ketam Putih yang merupakan pelabuhan penyebaran ke Pulang Padang, Kabupaten Kepulauan Meranti," katanya.
Lebih lanjut dikatakannya, ruas jalan Bengkalis-Ketam Putih ini sangat rentan terhadap bahaya yang ditimbulkan oleh pasang surutnya air laut, yaitu tergerus atau tergenangnya bahu dan badan jalan.
"Hasil survei kita memang disepanjang ruas jalan ini ada beberapa puluh titik saluran beton yang sudah rusak, dan tidak tersambung dengan baik serta ada beberapa titik jalan yang sudah tergerus air," sebutnya.
Karena itu, lanjut Ikhsan, sebelum kerusakan yang ditimbulkan lebih parah lagi, pihaknya melakukan perbaikan, pembangunan saluran dan turap, serta melakukan penimbunan kembali bahu-bahu jalan yang sudah tergerus oleh air.
"Untuk pengerjaannya sudah hampir selesai. Kita harap ketika terjadi pasang surut air laut atau hujan, air yang masuk bisa kembali lagi ke laut dengan mudah dan tidak tertahan di daratan. Sehingga tidak terjadi gerusan atau genangan air di jalan atau di perumahan yang padat penduduk," ungkapnya.
Melalui ruas jalan ini, dari kota Bengkalis bisa terhubung ke Pulau Padang dan melalui ruas jalan provinsi yang ada di Pulau Padang akan kembali terhubung ke Pulau Tebing Tinggi, dan berakhir di Selat Panjang ibu kota Kabupaten Kepulauan Meranti.
"Tetapi itu harus melalui beberapa kali penyeberangan terlebih dahulu, dan baru bisa ditempuh oleh kendaraan roda 2 dan gerobak dengan menaiki kapal kecil (pompong) karena belum ada RoRo atau jembatan yang menghubungkannya," sebutnya.
Laporan: Soleh Saputra (Pekanbaru)
Editor: E Sulaiman
