PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Bhumandala Award 2023 digelar Badan Informasi Geospasial (BIG) di ballroom Discovery Kartika Plaza Hotel Bali, Senin (6/11/2023). Provinsi Riau melalui Bidang Pertanahan dan Penataan Ruang Dinas Penataan Ruang, Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (PUPR-PKPP) Riau ikut kompetisi ini dengan mengandalkan Aplikasi PANGLIMA (Panduan Pembangunan Wilayah dan Investasi Bersama).
Hasilnya, dalam Bhumandala Award 2023 dengan tema Inovasi Pemanfaatan Informasi Geospasial ini, Riau berhasil meraih penghargaan bhumandala ariti (medali perunggu) untuk kategori provinsi. Penghargaan dan trofi bhumandala ariti ini diterima oleh Kepala Dinas PUPR-PKPP Riau M Arief Setiawan mewakili Gubernur Riau yang diserahkan oleh Kepala Badan Informasi Geospasial (BIG) Muh Aris Marfai.
‘’Alhamdulillah, kami mendapatkan medali perunggu di Bhumandala Award 2023 ini,’’ ujar Kepala Dinas PUPR-PKPP Riau M Arief Setiawan, Selasa (7/11/2023). ‘’Prestasi ini sebagai cambuk kami untuk berinovasi lebih baik lagi ke depannya. Semoga tahun depan Riau mendapat penghargaan lebih baik lagi,’’ tambahnya.
Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin yang dilakukan setiap tahunnya oleh Badan Informasi Geospasial sejak tahun 2017. Penghargaan Bhumandala Award 2023 merupakan bentuk apresiasi Badan Informasi Geospasial kepada Kementrian/Lembaga/Pemerintah Daerah yang telah mengembangkan inovasi pemanfaatan informasi geospasial dalam tata kelola pemerintah yang dinilai unggul dalam pengembangan dan penerapan pemanfaatan Informasi Geospasial.
Terdapat tiga kategori yakni Bhumandala Informasi Geospasial Batas Desa/Kelurahan, Bhumandala Nama Rupabumi, dan Bhumandala Inovasi Pemanfaatan Informasi Geospasial. Kepala BIG, Muh Aris Marfai menyampaikan inovasi yang masuk tahun ini sebanyak 70 inovasi, dari 50 Kementrian/Lembaga/Pemerintah Daerah.
‘’Artinya sebetulnya kita sudah semakin maju dalam memanfaatkan informasi geospasial. Tantangan ke depan bagi BIG untuk menyediakan informasi geospasial yang lebih akurat, dan detail kepada K/L dan Pemda agar tidak perlu repot lagi menyusun peta dasarnya ketika mau mengembangkan inovasi maupun aplikasi," katanya.
Inovasi dalam pemanfaatan informasi geospasial juga memainkan peran penting saat ini dan berkembang di banyak sektor. Aris menyatakan keyakinannya bahwa kedepan langkah kreatif dan inovatif akan lebih banyak lagi. Lebih lanjut, Aris mengatakan Penghargaan Bhumandala menunjukkan urgensi pemenuhan peta skala besar.
Pihaknya berkomitmen akan terus memenuhi hal tersebut untuk menunjang tidak hanya Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) tetapi juga mitigasi kebencanaan, perencanaan infrastruktur, konservasi lingkungan dan sebagainya. "Kami dari BIG dalam 2-3 tahun ini akan mengupayakan untuk menyelesaikan peta 1:5000 skala detail seluruh Indonesia, beserta dengan layer-layer yang diperlukan misalnya kontur, 3 dimensi, land cover, dan jaring-jaring jalan," ujarnya.(das)
Laporan: Denni Andrian (Pekanbaru)
Editor: E Sulaiman