PETUGAS KEWALAHAN LAYANI MASYARAKAT

Ribuan Kendaraan Bermotor Antre di Lima APMS

Bengkalis | Jumat, 07 Juli 2023 - 11:10 WIB

Ribuan Kendaraan Bermotor Antre di Lima APMS
Ratusan kendaraan bermotor antre untuk mendapatkan BBM jenis pertalite di APMS Air Putih Bengkalis, Kamis (6/7/2023). (ABU KASIM/RIAUPOS.CO)

BAGIKAN



BACA JUGA


BENGKALIS (RIAUPOS.CO) - Krisis kelangkaan BBM di Pulau Bengkalis dalam sepekan terakhir ini membuat masyarakat resah. Bahkan tak jarang dijumpai warga yang mendorong sepeda motornya karena kehabisan BBM.

Jika empat hari yang lalu persoalan sulitnya masyarakat mendapatkan BBM jenis pertalite karena kerusakan kapal RO-RO Bengkalis, namun dua hari belakangan persoalan lain pula yang timbul.


Di mana, setelah APMS memasukkan BBM yang dimasukan ke dalam tangki penyimpan BBM, namun pihak APMS dilarang menjualnya kepada pemilik Pertamini maupun pedagang eceran di pinggir jalan, akibatnya ribuan kendaraan terpaksa mengantre di lima APMS di Pulau Bengkalis.

Dari pantauan di lapangan  Rabu-Kamis (5-6/7) sejak pagi sampai malam, petugas APMS melayani ratusan kendaraan yang mengantre sejak pagi dan sore hari. Bahkan pemandangan ribuan kendaraan bermotor mengantre di APMS di Jalan Bantan, Desa Senggoro, APMS Desa Air Putih, APMS di Desa Wonosari, APMS di Desa Sebauk dan APMS di Desa Selatbaru.

Dari lima APMS itu, antreanya sangat panjang dan ditambah  kendaraam  roda empat. Bahkan warga yang mengantre sejak sore sampai malam juga belum mendapatkan minyak pertalite untuk kendaraannya.

“Tolonglah pak, motor saya sudah kosong minyaknya. Sedangkan besok mau bekerja, tapi minta tak ada,” ucap, Yanti salah seorang wanita muda sambil meneriaki petugas APMS di Jalan Bantan, Rabu (5/7) malam.

Ia mengaku, mendorong sepeda motornya karena kehabisan minyak, ternyata sampai di APMS malah ditutup pagarnya. Dirinya juga sudah bermohon-mohon kepada petugas APMS namun tak digubris alasan mereka juga sudah kelelahan.

“Tak bisa pak isikan sedikit saja biar saya bisa pulang dan besok bisa bekerja,” ucap Yani memelas, namun petugas APMS yang mendatanginya di balik pagar mengaku tak sanggup untuk melayani masyarakat.

“Maaf buk kami tutup, besok lagi kita lanjutkan. Karena kami hanya tiga orang yang melayani masyarakat sejak pagi sampai malam nonstop. Makanya kami kelelahan dan perlu istirahat,” ucap seorang pria mengenakan peci hitam petugas APMS Jalan Bantan malam itu.

Sedangkan di APMS Desa Air Putih, ratusan kendaraan roda dua mengantre sampai arah jalan menuju Ro Ro. Di sana petugas juga kewalahan melayani masyarakat untuk mendapatkan BBM jenis pertalite.

Masyarakat hanya bisa mengisi BBM jenis pertalite sesuai dengan kendraan yang dibawa dan tidak boleh membawa tambahan seperti botol atau jeriken. Karena pihak Pertamina dan juga petugas polisi serta Disperindag tidak membenarkan APMS menjual ke jeriken maupun drum.

“Satu hari kemarin saja (Rabu) kami melayani kendaraan bermotor yang ingin mengisi BBM sebanyak 1.500 unit. Sedangkan petugas kami juga terbatas dan perlu istirahat. Kalau non stop kami pun tak sanggup,” ujar M Rais, petugas APMS Desa Air Putih.

Ia menyebutkan, kebijakan ini membuat minyak pertalite yang baru masik 2 hari lalu sebanyak 20 ribu liter tidak bisa dijual dalam waktu cepat. Karena pihaknya hanya melayani kendaraan yang datang.

“Kami tak boleh menjual ke botol, jeriken dan drum. Makanya BBM-nya masih banyak. Karena kami tidak boleh menjual dan pelayani pengusaha eceran,” ujarnya.

Makanya Rais menyarankan dengan kondisi saat ini ada kebijakan yang bisa mengurai antrean. Karena semua APMS dilarang melayani penjualan dengan menggunakan drum atau jerigin.

Baca Juga : Kehabisan BBM

Sedangkan pantauan di lapangan, tidak satupun Pertamini dan juga penjual eceran yang menjual BBM secara eceran. Jika pun ada dijual dengan harga Rp20 ribu perliter.

Terhadap kondisi itu, Kadisdagprin Bengkalis, Zulpan ST yang dikonfirmasi mengatakan, pihaknya bersama pihak lain akan terus melakukan evaluasi terkait persoalan BBM yang langka akibat Ro Ro rusak.

“Kami akan evaluasi dan tentunya ini menjdi cacatan kami untuk dibahas bersama tim lain, sehingga antrean di APMS dapat diselesaikan,” ujarnya.(ksm)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook