Bungker Zaman Jepang Konon Tembus Sungai Siak

Riau | Selasa, 15 Mei 2018 - 10:51 WIB

Bungker Zaman Jepang Konon Tembus Sungai Siak
LIHAT KOIN: Kepala Dinas Kebudayaan Riau Yoserizal Zen melihat uang koin lama koleksi H Sulaiman. (EKA G PUTRA/RIAU POS)

Kekayaan H Sulaiman diduga membuat penjajah memanfaatkannya dengan meminta dukungan. Salah satunya pihak Jepang saat agresi militer ke Indonesia, khususnya di Pekanbaru. Bukan saja kediamannya di Jalan Kesehatan itu yang digunakan, namun dari seluruh berkas dokumen yang didata pihak Dinas Kebudayaan, juga 70 persen lahan di sekitar tepian Sungai Siak adalah tanah H Sulaiman.

“Wilayah Siak II ke sananya, sampai Teluk Lembu kami ada surat tanahnya. Juga ada lahan Masjid Raya sekarang, bahkan moyang kami juga serahkan lahan untuk Caltex dulu, ada suratnya,” kisah Anita.

Baca Juga :Masyarakat Sejarawan Indonesia Selenggarakan Seminar dan Rapat Kerja

Anita berharap Pemprov Riau maupun Pemko Pekanbaru atau siapa pun, agar dapat mengenang keluarga mereka. Khususnya kakek buyutnya H Sulaiman dengan membuatkan sebuah museum khusus. Bahkan keluarga juga mempersilakan jika pemerintah ingin menggali dan mendalami bungker yang ada di bawah rumah mereka sebagai penelitian.

Kepala Dinas Kebudayaan Riau Yoserizal Zen mengungkapkan, pihaknya melakukan inventarisasi cagar budaya salah satunya yang ada di Pekanbaru bersama Disbudpar Kota dan ahli waris. Memang dalam inventarisasi cagar budaya ini banyak hal yang selama ini tidak diketahui, akhirnya terungkap dalam hasil inventaris melalui bidang sejarah pelestarian cagar budaya dan permuseuman. Bahkan bidang tersebut diungkapkan Yoserizal sampai berkantor di kediaman cucu H Sulaiman sejak sepekan terakhir.

“Inventaris tentang cagar budaya khususnya di rumah Fateh Ali, sebagai bagian sejarah Pekanbaru itu bermula, di mana dan siapa bisa dilihat di sini. Kami data dan temukan 191 surat-surat dan dokumen serta 200-an benda cagar budaya,” ungkapnya.

Diakui Yoserizal, memang berdasarkan data dokumen yang diinventarisir, terdapat juga hibah tanah untuk PT Caltex dari H Sulaiman, bukan itu saja bahkan beberapa lahan di Pekanbaru ini kalau dilihat surat-surat H Sulaiman ternyata semua lengkap. Sampai hibah tanah untuk Masjid Raya Senapelan juga ada menyebutkan bahwa almarhum adalah salah satu donatur terbesar.

Kawasan di kampung dalam yang merupakan kediaman H Sulaiman, lanjut Yose, jika ahli waris berkenan maka akan dijadikan museum tematik.

“Guna mempertegas kepada wisatawan tentang sejarah Pekanbaru, koleksi-koleksinya banyak, keramik Dinasti Yuan misalnya dari abad 13 dan masih original ada. Belum lagi bentuk lain seperti pedang, kuningan, artepak yang selama ini dimiliki almarhum. Kita sepenuhnya mengkaji persoalan kebudayaannya,” papar Yoserizal.









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook