KENAIKAN BELUM MENGKHAWATIRKAN, NAMUN TETAP WASPADA

Boleh Belajar Tatap Muka di Zona Kuning

Pendidikan | Jumat, 20 November 2020 - 08:15 WIB

Boleh Belajar Tatap Muka di Zona Kuning
Sejumlah siswa mengikuti proses belajar mengajar secara tatap muka dengan menggunakan masker dan berjarak di SMPN 11 Pekanbaru, Senin (16/11/2020). Saat ini belajar mengajar tatap muka di Pekanbaru dihentikan sementara dan nanti hanya diperbolehkan di kecamatan zona kuning.(EVAN GUNANZAR/RIAUPOS.CO)

Kepala Dinas Kesehatan Riau Mimi Yuliani Nazir membenarkan data penambahan pasien positif Covid-19 di Riau yang diliris tim Satgas Covid-19. Namun, jumlah tersebut tidak penambahan per Kamis (19/11) saja, namun juga ada data lama yang baru dimasukkan.

"Data Covid-19 di Riau yang dirilis per Kamis (19/11) bertambah 688 kasus. Namun tidak murni penambahan hari ini saja, karena ini bercampur dengan akumulasi data pasien Covid-19 di Lapas Klas II A Pekanbaru yang belum di-entry oleh faskes yang menanganinya," katanya.


Dengan demikian, lanjut Mimi, adapun dari 688 kasus Covid-19 tersebut, yang termasuk kasus Covid-19 di lapas ada sebanyak 492 kasus. Kemudian sisanya yakni data penambahan pasien update di Riau.

"Yang dari data pasien lapas itu 492 orang. Jadi yang murni kasus baru hari ini (kemarin, red), yaitu 226 orang," ujarnya.

Mimi juga menyampaikan jumlah penambahan pasien positif yang sembuh di Riau juga banyak. Yakni mencapai 1.002 orang.

"Pasien yang sembuh itu juga banyak berasal dari lapas, karena mereka berstatus orang tanpa gejala," jelasnya.

Sementara itu, untuk penambahan pasien positif yang sembuh terbanyak berasal dari Kota Pekanbaru yakni 442 orang, Dumai 200 orang, Kuansing 93 orang, Bengkalis 56 orang, Rokan Hilir 40 orang, Kampar 54 orang.

"Kemudian Pelalawan 13, Inhu 13, Inhil 18, Meranti 14, Siak 19, Rohul 20 dan dari luar provinsi Riau 19 orang. Total pasien sembuh di Riau 15.630 orang," paparnya.

Dengan kembali meningkatnya pasien positif di Riau, Gubernur Riau Syamsuar mengajak masyarakat tetap menjalankan protokol kesehatan. Yakni memakai masker, menjaga jarak dan juga menghindari kerumunan.

"Kemudian kita saat ini juga harus mengikuti aturan terkait protokol kesehatan, seperti tidak membuat kegiatan yang mengumpulkan banyak orang," katanya.

Ahli epidemiologi Fakultas Kedokteran Unri dr Suyanto mengatakan seharusnya pihak rumah sakit baik swasta ataupun negeri memberikan data secara riil. Bukan akumulasi seperti yang terjadi kemarin.

"Jadi memang dari dua sumber yang berbeda setelah saya tanyakan data tersebut bukan data riil pada hari yang sama. Melainkan akumulasi dari beberapa kasus. Jadi seakan-akan jumlah penambahan meledak," ucap Suyanto.

Lebih jauh disampaikan dia, berdasarkan data riil yang ia terima angka penambahan kasus positif Covid-19 pada Kamis (19/11) tersebut hanya ber­kisar 190-an orang. Itu berarti, kenaikan kasus yang ada di Bumi Lancang Kuning tidak begitu mengkhawatirkan. Meski diakui dia memang terjadi kenaikan angka, namun dari keilmuan yang ia miliki masih tergolong stabil. Mengingat dua pekan lalu sempat ada libur panjang yang dirasa menjadi penyebab sedikit kenaikan kasus positif di Riau.

"Memang ada kenaikan. Tapi belum begitu signifikan. Naiknya juga jelas. Mungkin karena sekitar 2 atau 3 minggu lalu ada libur panjang. Tapi itu tidak berdampak luas. Tidak seperti bulan Agustus lalu pascalibur seusai Idulfitri itu kenaikan sangat tinggi," ungkapnya.

Ia melanjutkan, untuk kenaikan saat ini masih berkisar pada angka di bawah Rt 1 (angka penyebaran setelah adanya intervensi pemerintah, red). Artinya pasien yang terpapar Covid-19 tidak di dalam Provinsi Riau. Bahkan dalam dua pekan terakhir jumlah tersebut terus menurun. Ditambah lagi angka kesembuhan terus meningkat. Namun berbeda bila jumlah kenaikan kasus sebanyak 668 orang merupakan data riil pada hari yang sama. Jumlah tersebut sudah sangat mengkhawatirkan bila memang terjadi.

"Berbeda kalau memang angka 668 itu riil pada hari yang sama. Itu sangat mengkhawatirkan. Namun kenyataannya kan bukan. Berarti masih kategori stabil. Apalagi tingkat kesembuhan cenderung baik. Meski begitu, kami tetap minta masyarakat agar tetap terapkan protokol kesehatan. Kenakan masker, social distancing. Itu penting," tutupnya.(ali/sol/nda/rio)

Pesan Redaksi:
Mari bersama-sama melawan Covid-19. Riaupos.co mengajak seluruh pembaca ikut mengampanyekan gerakan 3M Lawan Covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan dalam aktivitas sehari-hari. Ingat pesan Ibu, selalu Memakai masker, Mencuci tangan dan Menjaga jarak serta hindari kerumunan.

#satgascovid19
#ingatpesanibu
#ingatpesanibupakaimasker
#ingatpesanibujagajarak
#ingatpesanibucucitangan
#pakaimasker
#jagajarak
#jagajarakhindarikerumunan
#cucitangan









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook