PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMA/SMK Negeri tahun ajaran 2023/2024 di lingkungan Provinsi Riau akan dipercepat. Hal tersebut dilakukan untuk meminimalisir kesalahan-kesalahan pada saat pelaksanaan PPDB.
Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar mengatakan persiapan PPDB SMA/SMK negeri di Riau sudah dimungkinkan mulai dilakukan Maret 2023 mendatang. ''PPDB ini yang biasa banyak masalah itu kan di Kota Pekanbaru. Tapi tahun ini kami sudah bangun tiga unit sekolah baru di Pekanbaru untuk mengurangi persoalan daya tampung. Untuk pelaksanaannya mulai Maret,'' katanya, Ahad (12/2).
Gubri menyampaikan, tiga unit sekolah baru di Pekanbaru itu nantinya sudah bisa melakukan PPDB. ''Sekolah yang baru ini nantinya sudah bisa buka untuk PPDB tahun ini sehingga ada kesempatan anak-anak kita untuk masuk sekolah negeri,'' ujarnya.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Riau, M Job Kurniawan mengatakan, saat ini pihaknya sudah mulai melakukan persiapan PPDB tahun ajaran 2023/2024.
''Kami sudah mulai melakukan rapat koordinasi dan memperbaiki sistem penerimaan PPDB. Yang jelas, PPDB tahun ini kita tidak ingin dilaksanakan mendekati penerimaan sekolah. Kalau dulu misalnya satu bulan sebelum penerimaan siswa baru kita baru PPDB sehingga itu terlalu singkat waktunya,'' katanya.
''Tahun ini, tiga bulan sebelum penerimaan siswa baru kita sudah laksanakan PPDB supaya waktu persiapan matang dan meminimalisir kesalahan. Dengan begitu, diharapkan tidak ada lagi siswa dari keluarga tidak mampu yang tidak terakomodir. Persoalan PPDB ini kan yang sering terjadi di Pekanbaru, Dumai Pelalawan, dan Indragiri Hulu (Inhu). Mungkin berangsur bisa kita atasi,'' tambahnya.
Di samping mempercepat waktu pelaksanaan untuk meminimalisasi daya tampung siswa, Job Kurniawan mengatakan, tahun ini Disdik Riau membangun 18 Unit Sekolah Baru (USB) yang tersebar di beberapa daerah. ''Mungkin yang belum itu di Pekanbaru karena tahun ini kita baru bangun tiga sekolah dan itu belum mencukupi. Tapi, kami juga sudah menambah ruang kelas baru di sekolah-sekolah yang ada agar daya tampung lebih banyak,'' ujarnya.
Lebih lanjut dijelaskan M Job, untuk 18 USB SMA/SMK negeri yang akan dibangun pada tahun 2023, di antaranya SMAN 17 Jalan Parit Indah Pekanbaru, SMAN 18 Jalan Delima Pekanbaru, dan SMAN 19 Jalan Fajar Pekanbaru. Selanjutnya, SMAN 1 Batang Peranap Indragiri Hulu (Inhu), SMAN 2 Batang Cenaku Inhu, SMAN 2 Batang Gansal Inhu, SMAN Kemuning Indragiri Hilir. Kemudian, SMAN 2 Mandau Bengkalis, SMAN 3 Kubu Rokan Hilir, SMAN 3 Minas Siak, SMAN 3 Rimba Melintang Rokan Hilir, SMAN IV Koto Rokan Hulu, SMAN 4 Bangko Rokan Hilir, dan SMAN 8 Dumai.
''Untuk USB SMK ada empat unit, di antaranya SMKN 4 Rambah Rokan Hulu, SMKN 2 Kandis Siak, SMKN 4 Mandau Bengkalis, dan SMKN 2 Rupat Bengkalis,'' jelasnya. Selain USB, tambah M Job, Disdik Riau juga akan membangun Ruang Kelas Baru (RKB) di beberapa SMA/SMK di kabupaten/kota se-Riau. Salah satunya di Pekanbaru yang sering kekurangan ruangan saat PPDB.
''Kami juga bangun ruang kelas baru. Seperti di Pekanbaru ada beberapa sekolah kita bangun RKB. Kami harap dengan adanya penambahan USB dan RKB bisa mengurai permasalahan PPDB. Sebab jumlah siswa tamanan SMP/MTs sederajat di Riau, khususnya di Pekanbaru tidak sebanding dengan daya tampung sekolah negeri yang ada,'' sebutnya.
Tahun lalu, PPDB tingkat SMA dan SMK Negeri sederajat dilakukan secara online. Dalam pelaksanaan PPDB di Riau, sebut Plt Kadisdik Riau melaporkan, bersifat kolaborasi antara Dinas Pendidikan Riau sebagai leading sektor, bekerja sama dengan Diskominfotik Riau dan tim supporting pusat data nasional Kementerian Kominfo RI dan tim it security assessment Badan Siber dan Sandi Negara Republik Indonesia.
PPDB online diterapkan agar masyarakat pengguna layanan akan dengan cepat mendapat informasi dan pada saat yang bersamaan pula masyarakat dapat memiliki waktu untuk menentukan pilihan-pilihan yang sesuai potensi peserta didik berdasarkan Permendikbud Nomor 1 Tahun 2021 tentang PPDB ada 4 jalur yang dapat ditempuh oleh masyarakat.
Pertama adalah jalur zonasi 50 persen dari kapasitas. Kedua, jalur afirmasi 15 persen dari kapasitas. Ketiga, jalur perpindahan orang tua 5 persen dari kapasitas. Keempat, jalur prestasi 30 persen dari kapasitas. Calon siswa SMA/SMK harus memiliki ijazah SMP sederajat atau surat keterangan lulus atau surat keterangan lainnya, memiliki rapor, akte kelahiran atau surat keterangan lahir dan Kartu Keluarga.
Sedangkan untuk daya tampung SMA dan SMK Negeri memperhitungkan peserta didik dalam satu rombongan belajar yang akan dikalikan dengan jumlah rombongan belajar yang akan diterima, dikurangi dengan jumlah siswa yang tinggal kelas pada tahun ajaran sebelumnya dan lainnya.
Jumlah daya tampung peserta didik pada SMA Negeri dalam satu rombongan belajar antara 20 sampai 36 siswa. Untuk daya tampung peserta jenjang SMK Negeri dalam satu rombongan belajar antara 15 sampai 36 siswa.
Kemudian, rombongan belajar SMA Negeri paling sedikit tiga rombongan belajar dan paling banyak 12 rombongan belajar. Dan rombongan belajar SMK paling sedikit tiga rombongan belajar dan paling banyak 72 orang rombongan belajar, masing-masing tingkatan sebanyak 24 rombongan belajar.(das)
Laporan SOLEH SAPUTRA, Pekanbaru