"Guru Palestina dapat berbicara dengan dunia sekarang. Bergandengan tangan kita dapat mempengaruhi perubahan dan memberikan pendidikan yang aman untuk menciptakan kedamaian, "katanya.
Al-Hroub adalah satu di antara 10 finalis yang diterbangkan ke Dubai untuk menghadiri upacara itu. Sembilan finalis lainnya berasal dari Australia, Finlandia, India, Jepang, Kenya, Pakistan, Inggris dan dua dari Amerika Serikat.
Al-Hroub yang berdiri di atas panggung mendapatkan aplaus panjang dari hadirin yang serentak berdiri, begitu ia usai menyampaikan pidato singkatnya
Global Teacher Prize dideklarasikan dua tahun lalu untuk memilih seorang guru yang luar biasa, yang telah membuat kontribusi luar biasa untuk profesi, melakukan praktik mengajar di kelas yang inovatif dan mendorong orang lain untuk bergabung dengan profesi guru.
Penghargaan ini disampaikan oleh Varkey Foundation. Pendirinya, Sunny Varkey, mendirikan perusahaan nirlaba GEMS Educcation, yang memiliki lebih dari 130 sekolah di seluruh dunia.
Biografi resmi al-Hroub menyebutkan ia dibesarkan di sebuah kem pengungsi Palestina di Yerusalem, di mana kekerasan sudah dianggap kejadian biasa. Biografinya mengatakan dia pergi mengajar setelah anak-anaknya menyaksikan penembakan dalam perjalanan pulang dari sekolah. Pengalaman itu mendorongnya untuk berpikir tentang anak-anak yang mengalami trauma dan bagaimana dari ruang kelas ia dapat membantu. Dia menulis sebuah buku berjudul "Kami Bermain dan Belajar" berfokus pada pentingnya bermain, kepercayaan, rasa hormat, kejujuran dan melek huruf.
Penghargaan tersebut tahun lalu diraih Nancie Atwell, guru bahasa Inggris dari pedesaan Maine. (saudi gazette/zar)