PANGKALANKERINCI (RIAUPOS.CO) - Rencana Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pelalawan untuk mengantisipasi banjir pada tahun 2021 dipastikan batal terealisasi. Pasalnya, hingga saat ini, Pemerintah Negeri Seiya Sekata masih belum menyiapkan masterplan atau perencanaan induk tentang pembangunan drainase terintegrasi di ibukota Kabupaten Pelalawan (Kecamatan Pangkalan Kerinci, red).
"Ya, masterplan pembangunan drainase terintegrasi di Kecamatan Pangkalan Kerinci, belum rampung. Sehingga realisasi pembangunan upaya antisipasi banjir ini, terpaksa harus mengalami penundaan pada tahun ini,"terang Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Pelalawan Awaluddin ST MSi kepada Riau Pos, Kamis (7/10) di ruang kerjanya.
Pasalnya, pergantian di tubuh Bagian Pengadaan Barang Jasa (BPBJ) Sekretariat Daerah Kabupaten (Setdakab) Pelalawan, termasuk Pokja, berpengaruh besar dengan ditundanya proses lelang pembuatan masterplan tersebut.
"Jadi, dengan bergantinya orang-orang di BPBJ dan Pokja, maka proses tender akan diulang dari awal. Sementara ini waktu sudah tidak memungkinkan untuk dilelang dari awal. Paling tidak pekerjaan masterplan itu butuh 5 bulan lebih. Sementara itu, saat ini sudah memasuki akhir tahun. Tender masterplan drainase Pangkalan Kerinci sudah masuk di BPBJ tapi di BPBJ semua tender lelang yang belum ditentukan pemenangnya ditunda,"paparnya.
Di tempat terpisah, Ketua Komisi III DPRD Pelalawan, Monang Pasaribu mengatakan bahwa, pihaknya sangat menyayangkan dan kecewa tertundanya pelaksanaan lelang masterplan drainase terintegrasi tersebut. Pasalnya, masterplan itu, masuk dalam anggaran APBD murni tapi malah batal dilelang akibat proses waktu yang tidak memungkinkan.
Masterplan ini sudah dianggarakan di APBD murni 2021. Sehingga prosesnya membutuhkan waktu paling tidak selama 6 bulan pengerjaan. Tapi, PUPR sudah memastikan tertunda akibat batal lelang. Padahal jika tahun ini selesai, maka eksekusi pembangunan drainase Kota Pangkalan Kerinci pada tahun 2022 sudah bisa dimulai.
"Kalau sekarang batal lelang, tentu realisasi pembangunannya juga akan ikut tertunda hingga 2023 mendatang. Alhasil, upaya gerak cepat penuntasan masalah banjir ini juga berimbas,"tutupnya.(hen)
Laporan MUHAMMAD AMIN, Pangkalankerinci