PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Pembangunan Pasar Induk di Jalan Soekarno-Hatta, Kecamatan Tuah Madani belum rampung 100 persen. Pemko Pekanbaru didesak dapat segera membangun drainase dan juga jalan lingkungan agar aktivitas pasar induk nantinya tidak menggangu aktivitas warga setempat.
Hal ini disampaikan anggota Komisi IV DPRD Kota Pekanbaru Rois, akhir pekan lalu. Dia mengatakan, dari aspirasi masyarakat sekitar pasar induk diketahui pemko diminta membuat drainase dan jalan lingkungan sekitar pasar induk.
Disebutkannya, drainase yang ada saat ini tidak berfungsi. Sehinga saat hujan deras selalu menjadi korban banjir. Belum lagi limbah dari pasar induk nantinya. Begitu juga untuk infrastruktur jalan baru, atau jalan lingkungan.
”Pasar induk memang sudah bisa dimanfaatkan meski belum selesai 100 persen, tapi tolong dibuat drainasenya. Dan ini adalah masalah yang lama dikeluhkan masyarakat. Tujuannya, agar masyarakat disitu tidak menerima limbah pasar,” kata Rois, ahad (1/1).
Begitu juga untuk akses jalan. Politisi PKS tersebut berharap ini menjadi perhatian pemko juga untuk segera membangun jalan . ”Baru start dari jalan samping pasar, supaya tidak menghambat aktivitas masyarakat lainnya,” ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Disperindag Kota Pekanbaru Zulhelmi Arifin, sudah melakukan kunjungan ke pasar induk dan melihat langsung progres pembangunannya. ”Harapannya agar apa yang direncanakan dapat berjalan sesuai harapan,” tuturnya.
Untuk diketahui, kerja sama pembangunan pasar induk ini telah dilakukan Pemko Pekanbaru dengan PT Agung Rafa Bonai (ARB) sebagai penyewa lahan usai melakukan penandatanganan kontrak kerjasama pada Oktober 2016 lalu.
Hak pengelolaannya diberikan kepada PT ARB selama 30 tahun. Nantinya pasar induk tersebut akan menjadi pusat grosir kebutuhan pangan di Pekanbaru hingga saat ini masih dalam tahap pembangunan.
Diketahui juga bahwa pembangunan pasar induk ini bersifat investasi, alias seluruh biaya pembangunan ditanggung oleh investor, dan tidak menggunakan APBD, untuk itu, dalam hal diminta untuk memperhatikan lingkungan sekitar dari dampak yang terjadi saat ini maupun yang akan datang.(gus)