PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Limbah dari rumah makan yang ada di sepanjang Jalan HR Soebrantas ikut menjadi pemicu tersumbatnya drainase di jalan tersebut. Akibatnya, saat hujan deras turun, Jalan HR Soebrantas selalu tergenang air.
Hal ini diketahui setelah pasukan kuning dari Dinas PUPR Kota Pekanbaru membersihkan drainase di Jalan HR Soebrantas, Kamis (30/11). Pasukan kuning membersihkan drainase di depan tempat-tempat kuliner dan menemukan drainase penuh limbah rumah makan.
Bau tidak sedap langsung tercium saat petugas membongkar satu per satu penutup drainase yang ada karena timbunan lemak atau limbah rumah makan itu. Kondisi ini disebabkan rumah makan tidak memiliki instalasi pengolahan limbah sendiri sehingga limbah dibuang langsung ke drainase.
Menurut Lurah Tobek Godang Yaser Arafat, pihaknya datang ke lokasi untuk mencari tahu penyebab banjir yang kerap menggenangi Jalan HR Soebrantas beberapa hari terakhir saat hujan mengguyur Kota Pekanbaru. Padahal tim pasukan kuning kerap melakukan pengerukan terhadap drainase yang ada namun tetap saja banjir di kawasan Panam masih tetap terjadi.
Ia mengimbau kepada semua rumah makan untuk tidak lagi membuang sampah dan limbah langsung ke saluran air tanpa ada upaya pengolahan limbah terlebih dulu.
Pasalnya sisa makanan, lemak, limbah cair dan sampah langsung dibuang ke drainase. Ini akan merusak lingkungan sekitarnya dan menyebabkan banjir, diakibatkan tersumbatnya saluran air yang ada di Kota Pekanbaru.
”Limbah rumah makan seharusnya dipisahkan dulu, lemak dan sisa makannya. Tapi ini malah kami temukan banyak yang langsung dibuang di got. Kami meminta semua pelaku usaha agar bersama-sama menjaga lingkungan agar tidak ada yang dirugikan,” katanya.
Sementara itu, Budi Santoso Ketua RW 02. RT 05 mengaku sudah meminta kepada para pelaku usaha untuk melakukan pembersihan terhadap lemak sisa masakan yang mereka buang kedalam saluran air.
Bahkan para pasukan kuning saat ini masih mengupayakan semua beton yang ada di kawasan tersebut dapat dibongkar agar proses pengerukan terhadap lemak yang ada di dalam drainase bisa dilakukan.
”Mereka sudah mengizinkan kalau penutup drainase itu dibuka dan memohon maaf kepada masyarakat di Kota Pekanbaru karena limbah minyak mereka menyebabkan banjir,” ujarnya.
Sementara itu, seorang staf salah satu rumah makan mengaku sudah berkoordinasi dengan pimpinannya terkait lemak yang ada di depan rumah makan tersebut dan mempersilahkan kepada petugas pasukan kuning untuk melakukan pembongkaran.
”Kami ini kan pekerjaan semuanya harus kami koordinasikan dengan pimpinan dulu. Tapi untuk proses pengerjaan hari ini kami akan bantu untuk semua lubang penutup yang ada di depan rumah makan kami bisa dibuka,” katanya.(yls)
Laporan PRAPTI DWI LESTARI, PEKANBARU