PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Kemacetan panjang arus lalu lintas kendaraan kerap terjadi di sejumlah u-turn di Jalan HR Soebrantas. Tak ingin terjebak kemacetan, banyak pengendara motor yang memilih nekat melawan arus lalu lintas.
Pantauan Riau Pos, beberapa hari mulai akhir pekan hingga Senin (25/9), kemacetan terjadi di u-turn yang tidak jauh dari Jalan Cipta Karya atau dekat Masjid Nurul Huda, Kelurahan Tobek Godang, Kecamatan Bina Widya. Banyak pengendara nekat melawan arus demi mempersingkat jarak untuk menempuh u-turn ini.
Banyak pengendara motor keluar dari Jalan Cipta Karya menuju Pasar Pagi Arengka melawan arus dan menerobos lurus jalan di u-turn itu. Hal serupa juga terjadi dari arah Pasar Pagi Arengka menuju Jalan Rajawali Sakti.
”Motor yang lawan arus ini lah yang sering membuat macet, emosi saya melihatnya, tingkat kecelakaan di putaran ini pun sering terjadi karena mereka melawan arus ini,” kata Wahyu, salah seorang pengendara motor yang sempat ditemui Riau Pos tidak jauh dari lokasi.
Aksi lawan aris dan menyeberang lewat u-turn dengan memotong lurus Jalan HR Soebrantas ini, sah, menjadi pemicu macet. Bahkan kemacetan disebabkannya terjadi dua arah sekaligus. Seluruh kendaraan, terutama pada jam sibuk, sudah melambat sejak di depan KFC Panam sampai depan Masjid Nurul Huda.
Hal ini dipicu kendaraan jauh dari Jalan Purwodadi juga berbalik arah di u-turn ini. U-turn itu bahkan menjadi satu-satunya pilihan bagi mobil dari arau Graha Pena Riau dan sekitarnya.
Ini belum lagi arus kendaraan padat yang datang dari Persimpangan Jalan SM Amin. Banyak pengendara mengeluh akibat kemacetan yang seakan tidak pernah selesai di u-turn tersebut.
”Mutar arah kami jadi jauh, apalagi sebelumnya di sini macet, ya ditambah makin macet,” ungkap Robi, salah seorang pengendara motor berkomentar sekenanya.
Masyarakat berharap pemerintah segera memberikan solusi yang tepat agar kemacetan yang terjadi di sejumlah u-turn Jalan HR Soebrantas. Kemacetan dan tingkat kecelakaaan sudah sering terjadi, terutama, menurut sejumlah warga, di u-turn depan Masjid Nurul Huda itu.
”Kemacetan ini sudah menjadi makanan sehari-hari kalau melintasi atau mutar balik jalan ini. Saya sangat berharap besar pemerintah menanggapi langsung kondisi tersebut agar tidak mengganggu banyak pengendara dan memudahkan aktivitas masyarakat lain,” komentar Indah, seorang pengendara mobil yang mengaku kerap melintas di u-turn itu.(end)
