PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Median di Jalan HR Soebrantas sengaja dibongkar masyarakat untuk dijadikan lintasan berbelok arah (u-turn) khusus untuk kendaraan roda dua yang ingin berputar. U-turn kecil ini banyak dimanfaatkan oleh para pengendara roda dua sejak penutupan u-turn di dekat simpang Jalan Putri Tujuh oleh Dishub Pekanbaru belum lama ini.

Pantauan Riau Pos, Senin (28/8) di Jalan HR Soebrantas terdapat beberapa titik median yang dibongkar oleh masyarakat. Celah median jalan itu dibongkar oleh masyarakat panjangnya sekitar 1 meter sehingga bisa dilalui oleh pengendara roda dua.

Hal itu dilakukan oleh masyarakat karena memang sebelumnya median telah rusak sehingga masyarakat membongkarnya agar bisa dilalui oleh kendaraan roda dua.

Meski cukup berisiko terjadi kecelakaan kerena padatnya kendaraan besar yang melintas di Jalan HR Soebrantas, namun pengendara roda dua tetap memilih berputar di u-turn ilegal ini dengan alasan menghemat waktu dan jarak tempur.

Yanti, pengendara roda dua mengaku dirinya terbantu dengan adanya u-turn tersebut. Pasalnya, jika harus berbelok di u-turn dekat Babussalam, selain lebih jauh, juga sering terjadi kemacetan kendaraan di dekat u-turn.

”Memang harus hati-hati kalau belok di belokan sini (median yang dibongkar, red). Tapi daripada belok di u-turn depan Babussalam, jauh dan macet, saya pilih belok di sini saja,” katanya, kemarin.

Ketika dikonfirmasi terkait persoalan tersebut, Kepala Bidang (Kabid) Manajemen Rekayasa Lalu Lintas Dishub Kota Pekanbaru, Febrino mengatakan akan melakukan pengecekan terhadap adanya median jalan yang dibongkar oleh masyarakat sehingga bisa dilalui oleh kendaraan roda dua saja.

”Kalau ada median jalan yang dibongkar oleh masyarakat, nanti akan kami cek, dan akan kami tutup kembali seperti semula.  Dan kemarin kami sudah koordinasi dengan PUPR Provinsi Riau meminta bantuan untuk memperbaiki median yang rusak karena memang merupakan tupoksi dan kewenangan mereka, karena  Jalan HR Soebrantas merupakan jalan provinsi,” ujar Febrino.(dof)