PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Memasuki musim penghujan, sejumlah bahaya bencana alam mengancam. Untuk itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pekanbaru melakukan sosialisasi bahaya bencana alam ke tengah-tengah masyarakat.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pekanbaru Zarman Candra mengatakan, pihaknya selalu aktif memberikan sosialisasi terkait antisipasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) serta penangan banjir ke tengah-tengah masyarakat.
”Sejauh ini, sosialisasi sudah digelar di sejumlah kecamatan di Kota Pekanbaru seperti Kecamatan Senapelan, Kulim, Tenayan Raya, Binawidya dan Tuah Madani,” katanya, Senin (13/11).
Ditambahkan Zarman, meski saat ini status siaga karhutla sudah berakhir per tanggal 31 Oktober 2023 lalu, namun untuk antisipasi dan pencegahan karhutla tetap menjadi prioritas.
”Kini Kota Pekanbaru tengah mewaspadai terjadinya bencana hidrometeorologi yang merupakan bencana yang diakibatkan oleh aktivitas cuaca seperti siklus hidrologi, curah hujan, temperatur, angin dan kelembapan,” ungkapnya.
Bentuk bencana hidrometeorologi berupa kekeringan, banjir, badai, kebakaran hutan, longsor, angin puyuh, gelombang dingin, hingga gelombang panas.
Sejauh ini hujan yang mengguyur Kota Pekanbaru belum bersifat merata sehingga status siaga bencana hidrometeorologi belum ditetapkan.
Itu sebabnya, pihaknya mengimbau warga agar tidak membuang sampah sembarangan dan menjaga kebersihan saluran pembuangan air sehingga tidak terjadi bencana banjir yang diakibatkan oleh tumpukan sampah yang menyumbat saluran air.
”Untuk mengatasi masalah banjir ini, Pemerintah Kota Pekanbaru melalui Dinas PUPR juga sudah melakukan mitigasi, mengeruk drainase dan anak-anak sungai,” ujarnya.(ayi)
