RIAUPOS.CO - Memasuki hari ke-13, pembangunan tempat penampungan sementara (TPS) pedagang korban kebakaran Pasar Cik Puan terus mengalami kemajuan. Bahkan kini sudah hampir rampung. Pantauan Riau Pos, Sabtu (25/3), tampak seluruh bangunan atap kios sudah rampung. Para pekerja tengah menggesa pengerjaan pengecoran lantai kios dan juga lantai area pedestrian bagi para pedagang dan pembeli di lokasi tersebut.
Terlihat juga satu unit mobil truk molen yang membawa material semen siap pakai satu per satu memasuki lokasi pembangunan TPS dan langsung menumpahkan material semen yang dibawa oleh para pekerja mengunakan gerobak kecil untuk kemudian diratakan di titik pengecoran.
Leader Pasar Cik Puan Zulkifli kepada Riau Pos mengatakan, saat ini proses pembangunan TPS sudah hampir 90 persen. Semua bagian mulai rampung dan pengerjaan pengecoran lantai juga tengah dikerjakan. Ia berharap, dalam beberapa hari ke depan, cuaca di Kota Pekanbaru dapat bersahabat, sehingga progres pengerjaan sesuai dengan harapan.
“Sekarang sudah mulai pengecoran dari Jumat (24/3) lalu sampai sekarang. Kalau tidak ada halangan Ahad akan selesai semuanya,” katanya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pekanbaru Indra Pomi Nasution mengatakan, Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru terus memantau proses pengerjaan bangunan kios pedagang Pasar Cik Puan yang kini pembangunannya hampir rampung.
Mayoritas dinding dan atap ratusan kios pedagang ini sudah berdiri. Beberapa di antaranya juga tengah melakukan pengecoran lantai kios.
“Untuk progres Pasar Cik Puan, TPS sudah kita bangun. Sudah hampir selesai ya, sudah 80 hingga 90 persen,” katanya.
Ia mengatakan, kios juga dalam waktu dekat akan dibagikan kepada pedagang. Bahkan pengundian akan dilakukan secara paralel yang akan dilakukan oleh Disperindag Kota Pekanbaru dalam waktu dekat.
“Ada sekitar 220 kios Pasar Cik Puan yang kini dibangun. Pembangunan ratusan kios ini dilakukan dengan sistem swakelola yang melibatkan unsur TNI, dan anggarannya berkisar Rp2 miliar. Pemko Pekanbaru menggunakan anggaran belanja tidak terduga (BTT) tahun 2023,” tegasnya.(ayi)
Laporan PRAPTI DWI LESTARI, Pekanbaru
