Pedagang Minta Pasar Cik Puan Dibangun Permanen

Pekanbaru | Rabu, 25 Oktober 2023 - 10:47 WIB

Pedagang Minta Pasar Cik Puan Dibangun Permanen
Pedagang Pasar Cik Puan yang menempati kios nonpermanen menunggu calon pembeli, Selasa (24/10/2023). (SIDDIQ UNTUK RIAU POS)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Pedagang Pasar Cik Puan, yang kini berdagang di lapak-lapak non permanen, mengeluh kondisi jual-beli menurun tajam. Selain itu mereka juga meminta pasar di Jalan Tuanku Tambusai tersebut cepat dibangun secara permanen.

Apalagi masa mereka menempati lapak sementara itu hanya tiga tahun saja pascakebakaran pada awal 2023 lalu. Sejumlah pedagang yang ditemui Riau Pos pada Selasa (24/10) sangat berharap, pembangunan pasar yang terbengkalai bisa kembali dilanjutkan.


Pantauan Riau Pos, kemarin, beberapa kios di lapak non-permanen, atau juga disebut Tempat Penampungan Sementara (TPS),  banyak yang tidak buka. Keadaan yang tak begitu ramai,

disebut membuat para pedagang menutup kios mereka dan ada yang tetap berjualan. Kondisi jalan di dalam pasar yang berlubang, dan juga tumpukan sampah di sepanjang lorong pasar, memperparah kondisi.

Salah seorang pedagang, Dewi, ikut mengeluhkan keadaan penjualan ini. Walaupun sudah bisa berjualan di TPS, namun omzet belum kembali normal juga. Pada kebakaran itu Dewi menjadi salah satu pedagang yang rugi besar. Karena barang di dua kiosnya jadi abu.

”Daya beli ke pasar berkurang drastis. Sejak terbakar semua saya mulai dari 0 dan kerugiannya yang saya alami minta ampun banyaknya. Karena itu saya berharap kepada pemerintah dinas terkait lebih perhatian lah dengan proses pembangunannya. Tolong dilanjutkan, agar minat pembeli tinggi lagi ke sini,” pinta Dewi.

Jika dibangun Dewi mengusulkan agar Pasar Cik Puan dibangunkan fasilitas yang bisa menarik pengunjung. Seperti taman bermain atau ruang terbuka sebagai pemancing  bagi masyarakat untuk datang.

”Saya berharap pemerintah untuk lebih mempercepat proses pembangunan Pasar Cik Puan ini terlebih dahulu. Tak hanya itu, saya berharap juga perhatian pemerintah tidak ada kesenjangan terhadap pedagang untuk tahap pembangunan yang baru ini agar para pedagang bisa nyaman dan menikmati penjualannya seperti biasa kembali,” harap Dewi.

Sementara itu pedagang lain, Seprin Ginting, bernasib lebih mujur. Kendati mengaku sengsara dua bulan pertama pasca kebakaran, kini penjualan bisa pulih sampai 80 persen dari kondisi sebelum kebakaran. Namun dirinya punya kekhawatiran lain.

”TPS ini dalam surat edaran tertulis cuma untuk tiga tahun. Ini semoga ada kejelasan. Karena sampai sekarang belum ada kepastian,” kata dia.(end)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook