Aktivitas Bongkar Muat di Jalan Tuanku Tambusai Dikeluhkan

Pekanbaru | Kamis, 31 Agustus 2023 - 09:49 WIB

Aktivitas Bongkar Muat di Jalan Tuanku Tambusai Dikeluhkan
Satu unit truk parkir di Jalan Tuanku Tambusai untuk melakukan aktivitas bongkar muat, beberapa waktu lalu. Truk yang parkir cukup lama itu sempat dikeluhkan pengelola toko lainnya karena menutup akses ke toko mereka. (HENDRAWAN KARIMAN/RIAU POS)

BAGIKAN



BACA JUGA


PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Aktivitas bongkar muat di salah satu toko perabot di Jalan Tuanku Tambusai dikeluhkan sejumlah pemilik toko lainnya. Pasalnya, kendaraan angkut yang sedang bongkar muat kerap memakan area parkir dan menutup akses masuk ke toko-toko di sebelahnya.

Sejumlah pemilik toko berinisiatif memasang besi pembatas portabel yang terbuat dari beton dan juga besi. Hal ini dilalukan agar kendaraan angkutan toko perabot itu tidak menyerobot area parkir pelanggan mereka.


Fakhruddin, salah seorang pengelola toko di sebelah toko perabot yang dikeluhkan itu mengatakan, ia membuat pembatas berbahan besi yang cukup tinggi. Besi dengan penyangga baja itu berdiri hampir setinggi dua meter. Itu menurutnya dipasang agar kendaraan angkutan tidak parkir di depan tokonya.

"Itu mobil barangnya sering parkir di depan toko saya. Terus terang saya sangat terganggu, susah pelanggan mau singgah. Bukan cuma saya yang terganggu dengan aktivitas bongkar muat itu, cobalah tanya toko tetangganya yang lain,” kata Fakhruddin.

Fakhruddin yang baru buka toko sepeda miliknya sekitar tiga tahun lalu juga menuding, toko perabot itu juga sekaligus berfungsi sebagai gudang. Makanya hampir tiap hari ada aktivitas bongkar muat. Dirinya mempertanyakan boleh tidaknya ada gudang di tepi Jalan Tuanku Tambusai itu.

"Mereka bongkar muat dan parkir kendaraan berjam-jam, saya yakin itu toko sekaligus gudang. Apa dibolehkan itu sama pemerintah kota?” tanyanya.

Kondisi ini juga dikeluhkan toko tetangga yang berada di sebelah lainnya dari toko perabot itu. Pemilik toko bernama Aseng meminta pengertian pengelola toko perabot itu. Parkir berjam-jam di depan toko miliknya mengganggu aktivitas jual-beli.

"Jangan parkir depan kedai orang lah, orang cari makan payah. Ini parkir depan toko orang tiap hari, tengok saja sendiri. Orang juga mau cari makan,” keluh Aseng.

Aseng menyebutkan, dirinya sempat menyampaikan keluhan kepada pengelola toko perabot itu. Tapi seperti angin lalu saja, truk-truk dan kendaraan angkutan kecil masih kerap menggangu arus masuk pelanggan ke tokonya.

Keluhan secara anonim juga disampaikan oleh pemilik dua toko elektronik yang masing-masing berjarak satu toko dari toko perabot itu. Salah seorang pemilik toko itu berharap, jangan ada lagi mobil-mobil toko perabot itu parkir di depan tokonya.

"Saya tak ganggu punya orang, jadi jangan tutuplah akses toko saya. Susah pelanggan saya mau singgah, karena parkirnya juga berjam-jam,” kata pria yang juga memberi sekat pada area parkir depan tokonya ini.

Terhadap sejumlah keluhan itu, Riau Pos juga mendatangi toko perabot itu. Aliap, pengelola toko perabot itu, saat dikonfirmasi tidak menampik soal parkir dan aktivitas bongkar muat di depan tokonya.

"Kalau bongkar muat, ya memang lama. Tapi ini toko, bukan gudang,” ungkapnya.

Aliap menyebutkan, dirinya memaklumi ada komplain dari para pengelola toko tetangga. Namun bukan hanya dirinya sendiri yang melakukan hal demikian.

"Kalau jualan ya beginilah situasinya, mereka juga bukan tidak pernah parkir di depan toko kita,” katanya.

Sementara itu, Kepala UPT Perparkiran Dishub Pekanbaru Radinal Munandar mengingatkan agar kendaraan yang parkir tidak sampai merugikan pemilik toko lain. ”Di depan itu kan ada marka. Marka itu disediakan memang untuk kendaraan-kendaraan yang parkir, entah dia ingin berkunjung ke tempat yang terletak di situ. Semua orang berhak parkir di marka tersebut. Tetapi jangan sampai merugikan toko lain,” ujar Radinal Munandar.

Untuk itu, dirinya meng­im­bau agar bisa saling ber­koordinasi sesama pelaku usaha bagaimana aktivitas bongkar muat. Dan juga jam bongkar muat ini harus disampaikan juga dan kesepakatan pelaku usaha disitu. Jadi tidak merugikan pemilik atau pelaku usaha lain.

"Jadi, siang hari itu aktivitas jual beli saja jangan sampai ada bongkar muat. Kalau misalnya ada pembeli mungkin bisa muat barang karena kan tidak perlu waktu yang lama, mungkin hanya sebentar saja. Tetapi kalau ada barang datang untuk diletakkan ke toko jangan lah bongkar pada jam itu, karena itu kan memerlukan waktu yang lama sehingga bisa mengganggu toko yang lain juga. Itu saran kami sih,” sarannya.(end/dof)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook