PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Pembayaran dengan sistem nontunai sukses diterapkan di Pasar Limapuluh. Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pekanbaru kembali menargetkan penerapan sistem pembayaran nontunai ini di dua pasar tradisional lainnya. Yaitu Pasar Cik Puan dan Pasar Palapa.
Kepala Disperindag Kota Pekanbaru Zulhelmi Arifin menjelaskan, Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru memang berencana meningkatkan kunjungan di pasar tradisional oleh masyarakat, salah satunya memberikan kemudahan dalam hal bertransaksi.
Di mana pembayaran nontunai ini akan dilakukan dengan menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS), bekerja sama dengan Bank BRI sehingga warga yang berbelanja bisa membayar lebih praktis jika tidak membawa uang tunai.
Menurutnya, dua pasar tradisional yang dimaksud dalam memberikan kemudahan transaksi tersebut adalah Pasar Cik Puan di Jalan Tuanku Tambusai, Kecamatan Sukajadi dan Pasar Palapa di Jalan Palapa, Kecamatan Payung Sekaki.
”Mudah-mudahan mulai pekan depan, ada dua pasar lagi yang akan kami terapkan sistem QRIS ini,” ujarnya
Selain itu, proses tanda tangan kerja sama dan administrasi bersama pihak bank dan Disperindag sudah selesaikan dilakukan pada pekan lalu sehingga saat ini hanya tinggal penerapan saja di Pasar Cik Puan dan Pasar Palapa.
Apabila nantinya pembayaran dengan sistem QRIS ini berhasil diterapkan, maka mulai November 2023 mendatang akan ada tiga pasar tradisional yang memberikan layanan bayar nontunai.
”Pembayaran nontunai kan sudah diluncurkan di Pasar Limapuluh beberapa waktu lalu. Jadi, kami targetkan, November nanti sudah ada tiga pasar tradisional yang akan menerapkan pembayaran QRIS saat transaksi,” ungkapnya.(ayi)