SULAP SAMPAH PLASTIK MENJADI PAVING BLOCKĀ 

Melihat Kreativitas Pengelola Taman Bunga Impian Okura

Pekanbaru | Kamis, 21 November 2019 - 09:46 WIB

Melihat Kreativitas Pengelola Taman Bunga Impian Okura
Daur Ulang: Pengelola taman menyusun paving block dari bahan sampah plastik yang usai didaur ulang di Desa Okura, Kecamatan Rumbai Pesisir, Pekanbaru, Selasa (19/11/2019). (EVAN GUNANZAR/RIAU POS)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Biasanya sampah plastik dibuang begitu saja oleh masyarakat. Bahkan sampah plastik yang selalu dibuang sembarangan sangat susah diurai di tanah. Namun lain halnya yang dilakukan oleh  Pengelola Taman Bunga Impian Okura di Kelurahan Tebing Tinggi Okura Kecamatan Rumbai Pesisir. Mereka mengolah sampah-sampah plastik untuk dijadikan paving blok.

SIANG itu cuaca cukup bersahabat dan tidak terlalu panas. Karena pada paginya sempat diguyur hujan. Namun para penggelola Taman Bunga Impian Okura sibuk memilah-milah platik yang dikumpulkan dari tempat sampah dan juga dari warga setempat.


"Sampah ini kita kumpulkan dari tong sampah, kemudian dipisahkan. Lalu kita ambil sampah-sampah plastik kemudian kita membuat paving blok," ujar Musnidianto, pengelola Taman Bunga Impian Okura, Rabu (20/11).

Ia mengatakan, awalnya mereka menemukan ide tersebut dari media Youtube dan kemudian dipelajari, dan mereka praktekkan. "Kalau untuk pengolahan sampah plastik dijadikan paving blok, kita bisa bilang untuk Kota Pekanbaru dan Riau yang sudah terekspos baru kita yang buat, atau bisa jadi sudah ada tetapi belum terekspos," katanya.

Ia mengatakan, proses awal pengerjaan paving blok ini, sampah-sampah yang dipilih dari tong sampah yakni sampah-sampah yang bisa dijadikan dasar paving blok seperti sampah plastik.

"Sampah plastik ini kita masak di dalam wadah kuali, kemudian kita tunggu sekitar 30 menit dengan api lumayan besar, setelah mencair baru kita masukkan di dalam percetakan," kata Musnidianto.

Setelah 5 menit di dalam tempat percetakan, kemudian dimasukkan di dalam air sekitar 15 menit dan baru dibuka, setelah dikeluarkan di tempat percetakan maka paving blok yang sudah jadi bisa di cat sesuai dengan yang diinginkan.

"Kita membuat masih secara kecil-kecilan, wadah yang kita siapkan itu hanya bisa mencetak satu paving blok saja," jelasnya.

Satu paving blok memerlukan lebih kurang 1 kg sampah plastic. Ia mengaku pembuatan paving blok ini baru skala kecil dan menggunakan manual.

Proses pembuatan paving blok ini kata Anto, sekurang-kurangnya bisa mengatasi sampah plastik terutama di taman yang mereka kelola meskipun belum 100 persen. 

"Kita akan  mencoba bagaimana kedepannya kita olah sampah plastik ini bukan hanya di taman bunga ini saja, kita akan ambil lebih banyak lagi," jawabnya.

Ia mengaku, sebelum ini Gubernur Riau dan Walikota Pekanbaru sudah melihat langsung proses pembuatan paving blok yang mereka buat. 

"Ke depannya kita ingin, pembuatan paving blok dari sampah plastik ini bisa mengurai sampah-sampah di taman bunga ini, bahkan ke depan sampah-sampah di Riau ini juga bisa kita olah, karena kita melihat khususnya di Kota Pekanbaru sangat miris banyak sampah berserakan," katanya.

Untuk itu kedepannya, ia meminta bantu kepada pihak terkait agar proses pembuatan paving blok bisa dikembangkan untuk lebih besar lagi, supaya Kota Pekanbaru khususnya, sampah-sampah bisa berkurang.

"Saat ini, kami hanya mengambil sampah-sampah dari taman ini sejak di buka 2017 lalu, kalau untuk volume, sampah yang dihasilkan di taman bunga ini tergantung kunjungan, kalau wisata ini beda dengan wisata lain, kami hanya mengandalkan saat bunga sedang mekar, kalau saat bunga sedang mekar pernah kedatangan tamu wisatawan lokal dan mancanegara, dan kita hitung sekitar 2500 orang,  yang datang disini dan melihat taman bunga," tutupnya.(*4/ksm)

Laporan MUSLIM NURDIN, Kota









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook