Wali Murid Protes, SMAN 12 Pekanbaru Pungut Biaya Terlalu Besar

Pekanbaru | Rabu, 21 November 2018 - 18:52 WIB

Wali Murid Protes, SMAN 12 Pekanbaru Pungut Biaya Terlalu Besar
Ilustrasi - internet

PEKANBARU (RIAUPOS.CO)- Wali murid di SMAN 12 Pekanbaru melakukan protes terhadap SMAN 12 Pekanbaru karena telah melakukan pungutan biaya yang ditetapkan terlalu tinggi. Pungutan yang diprotes walimurid itu diantaranya, biaya kegiatan pramuka sebesar Rp500 ribu persiswa. Untuk sarana dan prasarana sekolah atau pembuatan plafon di sekolah itu yang dibebankan ke walimurid sebesar Rp500 ribu.

Salah seorang Walimurid, Erizal mengatakan, pungutan  yang dibebankan itu terlalu besar. Sementara penetapan biaya itu ditetapkan pada rapat bersama walimurid, pihak komite dan dihadiri Kepala SMAN 12 Pekanbaru, Ermita. Rapat yang digelar beberapa bulan yang lalu.

Baca Juga :Cegah Pungli, Urus Dokumen Kependudukan tanpa Calo

Erizal menuturkan bahwa sudah membuat dan mengirimkan surat keberatan untuk membayar biaya tersebut kepada pihak sekolah. Namun sampai sekarang ia mengaku masih belum mendapatkan surat balasan dari pihak sekolah.

"Yang membuat rapat, komite. Yang memutuskan komite, dan sekolah. Waktu pertemuan itu dihadiri oleh kepala sekolah menguatkan angka angka tersebut. Dan komite menjadi bempernya kepala sekolah untuk memungut biaya itu," ungkap Erizal kepada Riau Pos, Rabu (21/11).

Erizal menjelaskan bahwa kebijakan penetapan biaya itu juga banyak diprotes walimurid saat rapat. "Saya tidak setuju. Banyak walimurid tidak setuju. Diawal pembukaan acara rapat itu bukan masalah uang itu yang disampaikan. Tentang apa yang harus dipersiapan di sekolah. Ada pertemuan forum komite juga saat itu. Menyampaikan bahwa komite itu jembatan walimurid. Tau tau sudah mau abis acara, baru disampaikan angka angka tersebut. Mereka langsung setuju setuju saja. Mana mau kami kan," katanya.

Menurut Erizal biaya itu sangat memberatkannya juga walimurid lainnya. "Banyak yang protes. Saya juga ikut protes. Saya bilang, saya kan pedagang jadi uang saya gak sampai sanggup disitu. Jadi saya tak bilang berapa saya sanggup. Kalau ada saya kasih uang, kalau gak, gak saya bayar," katanya.

Sementara itu, Kepala SMAN 12 Pekanbaru, Hj. Ermita, S.Pd, MM. mengatakan, agar mengkonfirmasi hal itu ke komite dan Disdik Propinsi Riau. "Masalah ini saya sudah dipanggil Disdik Riau,"ujarnya. (dof)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook