PEKANBARU (RIAUPOS.CO)- Pemecatan kepala sekolah di Kota Bogor, karena dianggap telah terbukti menerima gratifikasi pada proses penerimaan peserta didik baru (PPDB) 2023, menjadi perhatian khusus Penjabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru, Muflihun SSTP MAP. Orang nomor satu di Kota Bertua ini mengancam akan mencopot kepala sekolah di Pekanbaru yang berani melakukan hal yang sama atau pungli terhadap peserta didik.
Pernyataan keras dan tegas tersebut disampaikan Muflihun di depan ratusan para guru yang mengikuti giat pelantikan untuk jabatan fungsional, di lantai 6 gedung utama, Perkantoran Wali Kota Tenaya Raya, Rabu (27/9).
“Kalau ada kepala sekolah yang berani pungli untuk siswa lapor ke saya, terbukti langsung saya nonjobkan,” ujar Uun sapaan akrabnya.
Muflihun memberikan pengarahan di depan ratusan guru tersebut, hanya punya niat ingin Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru memberikan pelayanan yang baik untuk masyarakat Pekanbaru.
Peryataan keras tersebut bahkan mendapatkan sambutan positif para guru yang hadir. Ratusan guru pun memberikan tepuk tangan pertanda mendukung Pemko untuk meningkatkan salah satu pelayanan dasar di bidang pendidikan.
“Tugas pemerintah hari ini memberi pelayanan kepada masyarakat. Melihat anak sekolah tentu kita harus berpikir. Pendidikan merupakan pelayanan dasar,” tambahnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru Dr H Abdul Jamal MPd juga secara tegas menolak adanya pungli dan gratifikasi apapun dilakukan sekolah, guru maupun kepala sekolah. Salah satu contohnya seperti pengadaan pakaian seragam di sekolah untuk peserta didik baru yang baru beberapa bulan melaksanakan kegiatan belajar mengajar.
Dia memantau dan melarang guru maupun kepala sekolah terlibat dalam pengadaan pakaian seragam tersebut. “Pihak sekolah, guru dan kepala sekolah tidak boleh terlibat dalam pengadaan pakaian seragam. Orang tua murid silakan gunakan ruang sekolah untuk dirapatkan bersama pihak komite,” ungkapnya.(ilo)