SIAK (RIAUPOS.CO) - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Siak telah mengingatkan guru dan kepala sekolah untuk tidak mengakomodir pembelian seragam sekolah.
Demikian dikatakan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Siak Mahadar.
Disebutkan Mahadar, setiap turun, dia tak bosan-bosan mengingatkan guru dan kepala sekolah untuk menghindari segala hal yang berkaitan dengan pungutan liar.
Karena ini masa penerimaan murid dan pelajar, pengawasan terus ditingkatkan. “Jika ada yang kedapatan melakukannya, saya minta untuk dikembalikan, itu penegasan dari saya, disamping akan mendapatkan sanksi tentunya,” tegas Mahadar.
Ketika indikasi pungli diduga dapat masuk dari pembelian seragam, pihaknya melarang pihak sekolah mengakomodir pembelian seragam.
Pihak sekolah cukup memperlihatkan pakaian yang wajib dibeli, seperti seragam merah putih untuk SD, putih biru untuk SLTP, batik dan pakaian Melayu.
“Wali murid dapat membelinya di pasar, atau menempahnya di penjahit, sehingga harganya dapat disesuaikan,” terang Mahadar.
Untuk seragam pramuka dan olahraga, Mahadar mengaku sudah mengingatkan para guru dan kepala sekolah tidak memaksa siswa membelinya. Jika ada silakan dipakai, namun jika belum ada sambil berjalan saja, atau dapat menggunakan milik kakak kelas yang sudah selesai.
“Akhir tahun ajaran, pengumuman kelulusan kami lakukan tidak bersifat terbuka, sehingga baju tidak dicoret, dengan demikian bisa dipakai adiknya atau tetangganya yang membutuhkan,” terangnya.
Pihak sekolah diperbolehkan membuat baju seragam. Seragam yang boleh dibuat adalah seragam untuk kontingen olahraga dan seni seperti pakaian tari, maupun ransel pramuka.
Setelah dipakai untuk iven, seragam itu menjadi inventaris sekolah. Jika akan digunakan lagi, sifatnya pinjam pakai.
“Saya juga sudah ultimatum sekolah, baju jangan berubah berubah, hal itu akan sangat menyulitkan orang tua murid,” katanya.
Disebutkan Mahadar, sejauh ini pihaknya mengutamakan zonasi, perhitungan prestasi, dan mutasi orangtua. Hasil pengawasan yang dilakukan pihaknya, penerimaan murid SD, dan pelajar SLTP belum ada kendala dan masih bisa terkondisikan.(gem)
Laporan MONANG LUBIS, Siak