WABAH CORONA

Perwako PSBB Pekanbaru "Copy Paste", Ginda: Harus Jadi Pelajaran

Pekanbaru | Selasa, 21 April 2020 - 00:31 WIB

Perwako PSBB Pekanbaru "Copy Paste", Ginda: Harus Jadi Pelajaran
Wakil Ketua DPRD Pekanbaru, Ginda Burnama. (AGUSTIAR/RIAUPOS.CO)

KOTA (RIAUPOS.CO) - Copy paste Perwako soal PSBB menuai perhatian kalangan DPRD Kota Pekanbaru. Hal ini  menimbulkan respon beragam. Namun begitu, ke depan hal ini diharapkan tidak lagi terjadi, dan diminta jadi pelajaran bagi Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru,  khususnya pejabat yang berwenang dalam mengonsep Perwako.

"Harusnya lebih cermat lagi. Apalagi saat mencari referensi aturan PSBB dari kota yang sudah menerbitkannya," kata Wakil Ketua DPRD Kota Pekanbaru, Ginda Burnama ST, kepada wartawan Senin (20/4/2020).


Disampaikan politisi Gerindra ini agar orang-orang yang ditugaskan membuat Perwako itu adalah orang-orang terpercaya, dan disarankan jangan terburu-buru dan harus teliti. 

"Menjadikan copy paste Perwako PSBB itu tentu menimbulkan bahan pembicaraan. Apalagi sudah beredar di media sosial sebelum ditandatangani. Ini pelakunya siapa? Harusnya orang terpercaya tidak mempublis sebelum diperintahkan," kata Ginda lagi.

 "Ini harus menjadi evaluasi Pemko, dan seharusnya juga oknumnya diintrogasi mengapa sampai bisa bocor duluan sebelum diizinkan," tegasnya.

Dan memang, disampaikan politisi muda milenial ini,  untuk saat ini supaya tidak ada yang saling menyalahkan, namun harus jadi pelajaran berharga. 

"Harus mendukung bersama-sama. Terkait kekeliruan yang terjadi sebaiknya tidak menjadi bahasan dan mengurangi fokus terhadap pencegahan Covid-19, namun saya mengajak mencari solusi," jelas Ginda.

Maka dari itu disampaikan Ginda lagi, tentang virus corona, untuk pencegahan itu mesti dimulai dari diri sendiri.

"Saat ini sudah diterapkan PSBB, dan harus dimulai dari diri sendiri, dari keluarga sendiri untuk bersama melawan virus corona ini," ungkapnya.

Saat ini, Tampan menjadi salah satu zona merah penyebaran Covid-19. Menurutnya, harusnya ini jadi perhatian bersama.

Namun begitu, disampaikannya lagi, bukan berarti daerah lain itu aman. Maka harus waspada dan patuhi anjuran pemerintah.

"Ingat ini virus berbahaya dan tidak melihat pangkat dan golongan. Waspada!" tegasnya.

Laporan: Agustiar (Pekanbaru)
Editor: Hary B Koriun









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook