PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Mengantisipasi penyebaran penyakit rabies terhadap hewan peliharaan di Kota Pekanbaru, Dinas Pertanian dan Peternakan (Distankan) Kota Pekanbaru terus membuka layanan vaksinasi rabies gratis.
Kepala Distankan Kota Pekanbaru melalui Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Herlandria mengatakan, vaksinasi ini bisa diperoleh melalui Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) ataupun di Kantor Distankan, Jalan Ibrahim Sattah, Kelurahan Cinta Raja, Kecamatan Sail. Vaksinasi rabies ini gratis dan berlaku untuk semua jenis hewan peliharaan, seperti kucing, anjing dan kera.
”Kami masih membuka vaksinasi rabies bagi hewan peliharaan di Kota Pekanbaru. Bisa juga diakses di Puskeswan yang ada di Rumbai dan Tenayan, gratis,” ujarnya, Rabu (19/7).
Menurutnya, peristiwa kasus rabies di beberapa daerah di Indonesia membuat warga Kota Pekanbaru antusias untuk mendapatkan suntik vaksin rabies bagi hewan peliharaan mereka. Hal ini dilakukan agar hewan tetap sehat dan terhindar dari penyakit rabies yang bisa berakibat kematian pada hewan bahkan kepada manusia.
Dijelaskan Herlandria, rabies merupakan salah satu penyakit zoonosis yaitu penyakit yang menular dari hewan ke manusia. Infeksi ini ditularkan oleh hewan yang terinfeksi penyakit rabies. Hewan utama sebagai penyebab penyebaran rabies adalah anjing, kelelawar, kucing dan kera.
Di Indonesia, rabies atau penyakit anjing gila masih menjadi salah satu masalah yang mengancam kesehatan masyarakat.
Rabies adalah penyakit menular akut, menyerang susunan saraf pusat yang disebabkan oleh Lyssavirus. Virus rabies bisa menular melalui air liur, gigitan atau cakaran dan jilatan pada kulit yang luka oleh hewan yang terinfeksi rabies, hewan yang berisiko tinggi untuk menularkan rabies umumnya adalah hewan liar atau hewan peliharaan yang tidak mendapatkan vaksin rabies.
Gejala masa inkubasi virus rabies berkisar antara 4-12 pekan, setelah masa inkubasi orang yang tertular virus rabies akan mengalami gejala mirip flu, demam otot melemah, kesemutan atau merasa terbakar di area gigitan, sakit atau nyeri kepala, demam, mual dan muntah, merasa gelisah, bingung atau terancam tanpa ada penyebab, hiperaktif, halusinasi, insomnia atau gangguan tidur, kesulitan menelan ketika makan atau minum serta produksi air liur berlebih.
Gejala rabies pada manusia berkembang secara bertahap dimulai dengan gejala awal yang mirip flu lalu berkembang menjadi gangguan neurologis yang parah. Meski bisa berakibat fatal, pasien tetap berpeluang sembuh asal segera diobati setelah terpapar virus rabies.
”Gejala hewan yang terkena rabies adalah takut cahaya dan takut dengan air. Jika manusia terkena gigitan rabies, gejalanya juga sama dan akan disertai demam. Jadi mari manfaat layanan vaksinasi rabies gratis ini agar hewan peliharaan terbebas dari panyakit rabies yang juga berbahaya bagi manusia dan hewan peliharaan,” katanya.(yls)
Laporan PRAPTI DWI LESTARI, PEKANBARU