Curiga Elpiji 3 Kg Dijual ke Luar Kota

Pekanbaru | Senin, 20 Februari 2023 - 09:16 WIB

Curiga Elpiji 3 Kg Dijual ke Luar Kota
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pekanbaru Zulhelmi Arifin. (ISTIMEWA)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Hingga saat ini masyarakat di Kota Pekanbaru masih banyak yang kesulitan memperoleh elpiji bersubsidi 3 kg di sejumlah agen dan pangkalan penjualan elpiji. Kalau pun ada, harganya cukup mahal bila dibandingkan dengan harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan oleh pemerintah, Rp18.000 per tabung.

Menilai kondisi ini, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pekanbaru Zulhelmi Arifin menaruh curiga bahwa elpiji 3 kg yang seharusnya dijatah untuk Kota Pekanbaru malah dijual keluar kota. Hal ini karenakan harga jual elpiji subsidi di luar Kota Pekanbaru lebih murah, bisa mencapai Rp22.000 per tabung.


''Saya takutnya gini, barang ini (elpiji 3 Kg, red) dibawa ke luar dari Pekanbaru. Karena kan sekarang ini HET di Pekanbaru paling rendah (Rp18 ribu, red). Sementara di kabupaten tetangga itu, harganya Rp22 ribu, ada selisih Rp4 ribu. Itu yang saya takutkan, barang ini dibawa keluar. Tapi terkait kebenarannya tentu harus dilakukan investigasi dulu,'' imbuhnya.

Guna mengatasi keluhan masyarakat tersebut, pihaknya sudah melakukan pertemuan dengan Pertamina dan dari keterangan yang diberikan Pertamina bahwa memang untuk pasokan elpiji subsidi di ibukota Provinsi Riau tidak ada masalah dan masih sesuai kuota yang ditetapkan. ''Dari keterangan Pertamina, seharusnya tidak langka dan harganya juga harus sesuai HET,'' katanya.

Selain itu, Disperindag juga sudah melakukan pemanggilan terhadap agen elpiji 3 kilogram guna mencari tahu penyebab kelangkaan yang terjadi di Pekanbaru. Bahkan berdasarkan informasi dari para agen yang hadir, mereka tidak ada yang menjual gas melon ke luar kota Pekanbaru.

''Kami sudah lakukan pemantauan-pemantauan. Kita juga sudah panggil kemarin agen-agennya. Dari 23 agen, 19 hadir. Kata agen, semuanya dijual di pangkalan di Pekanbaru, tidak ada yang dijual ke luar daerah,'' katanya.

Meski demikian, dirinya mengajak peran serta masyarakat untuk secara bersama-sama melakukan pengawasan di lapangan. Hal itu mengingat jumlah pangkalan elpiji 3 kilogram di Pekanbaru mencapai 1.200 lebih.

''Bantu kami untuk memantau 1.200 lebih pangkalan. Kami perlu bantuan masyarakat. Silahkan informasikan ke kami. Laporan juga bisa disampaikan melalui Instagram @dpppekanbaru. Itu bisa langsung saya pantau,'' tegasnya.

Seorang pedagang bakso keliling di Jalan Durian yang enggan disebutkan namanya mengaku, ia harus merogoh kocek Rp22 ribu untuk membeli elpiji 3 kg. Walaupun harganya cukup mahal, namun ia tidak mempunyai pilihan karena gas melon itu sangat diperlukan untuk memasak barang dagangannya.

''Di dekat sana belinya. Kalau saya inginnya harganya bisa stabil dan stoknya juga banyak. Jadi di mana pun kami para pedagang ini berjualan masih bisa mendapatkan gas dengan harga yang murah,'' ucapnya tanpa mau menyebut di mana ia membeli elpiji 3 kg tersebut.

60 Lebih Pangkalan Masih Kekosongan Elpiji 3 Kg
Di sisi lain, hingga saat ini sekitar 60 pangkalan elpiji di Kota Pekanbaru dan sekitarnya masih belum mendapatkan stok elpiji subsidi dari agen mitra mereka.

Irfan, salah seorang pemilik pangkalan elpiji  di daerah Kubang mengatakan, hingga saat ini dirinya belum mendapatkan suplai tabung elpiji 3 kg bersubsidi.

''Kami sudah menyampaikan keluhan kami kepada pihak Pertamina. Namun tidak mendapatkan jawaban. Bahkan kami juga telah mendatangi DPRD Kota Pekanbaru. Pihak DPRD Pekanbaru berjanji akan menyelesaikan permasalahan yang kami alami saat ini dengan segera memanggil pihak terkait seperti pihak Pertamina, agen dan pangkalan,'' ujar Irfan, Ahad (19/2).

Irfan menuturkan, puluhan pangkalan yang tidak mendapat suplai gas elpiji 3 kg bersubsidi tersebut tersebar di beberapa daerah di Pekanbaru sekitarnya. Seperti di daerah Kubang, Jalan Sekuntum Raya, Jalan Handayani, Jalan Soekarno-Hatta, Jalan Karya Mandiri.

Kemudian, Jalan Uka Perum Nugraha Permata, Jalan Rajawali Sakti Ujung, Jalan Bunga Harum Villa Royal Teladan dan lainnya. ''Kekosongan elpiji 3 kg bersubsidi di puluhan pangkalan tersebut terjadi sejak bulan Desember 2022 lalu hingga saat ini,'' terangnya.

Sementara itu, Sales Branch Manager Pertamina, Indra mengatakan, pihaknya akan segera menindaklanjuti untuk menyampaikan kepada agen tersebut supaya segera menyelesaikan permasalahannya dengan pihak pangkalan. Namun dirinya tidak bisa memastikan.

''Pertamina pun tidak bisa mengambil keputusan sepihak terhadap para pangkalan tersebut. Untuk itu kami akan berdiskusi dengan agen terkait langkah sementara ini seperti apa,'' ujar Indra.(ayi/dof/yls)

Laporan TIM RIAU POS, Kota









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook