PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pekanbaru mulai melakukan pembangunan los untuk pedagang kaki lima (PKL) di Pasar Cik Puan. Lokasi los berada di belakang tempat penampungan sementara (TPS) yang sudah dibangun lebih dahulu.
Pantauan Riau Pos, Selasa (25/7) tampak bangunan yang didominasi dengan baja ringan tersebut masih tahap pemasangan bagian atap dan bagian tengah bangunan yang memiliki luas lebih kurang 10 hingga 15 meter tersebut.
Terlihat beberapa pekerjaan merangkai satu demi satu baja ringan, yang dibantu oleh pedagang sekitar agar proses pengerjaan bangunan los yang baru berlangsung selama beberapa hari terakhir itu segera rampung.
Tampak juga para pedagang di kawasan TPS mulai melakukan renovasi bangunan kios mereka sebelum nantinya berjualan di kawasan yang telah ditempatkan oleh pemerintah.
Salah seorang pedagang kaki lima Ratna mengaku hingga saat ini masih berjualan di bangunan Pasar Cik Puan yang terbengkalai menunggu proses pembangunan los pkl yang ada dibelakang TPS terselesaikan.
Apalagi, saat ini ia mulai mengeluhkan sepinya pembeli yang datang di kawasan bangunan yang terbengkalai tersebut karena hampir sebagian besar pedagang kios sudah menempati bangunan yang disediakan oleh pemerintah.
”Masih menunggu kami. Mereka baru sepekan ini kerjanya. Kalau sudah selesai maulah kami langsung pindah di sana. Di sini sudah mulai sepi,” ucapnya.
Ia berharap pembangunan los pedagang kaki lima di Pasar Cik Puan dapat segera diselesaikan agar para pedagang bisa segera berjualan di sana.
Sementara itu, Kepala UPT Pasar Disperindag Kota Pekanbaru Ful Zendrato mengatakan, pembangunan los tersebut dikarenakan masih ada sejumlah PKL yang belum tertampung. Sehingga Pemko Pekanbaru kembali membuatkan lokasi agar PKL dapat berjualan dengan tertib di pasar tersebut.
”Karena adanya permintaan, jadi kami buatkan juga semacam los untuk menampung PKL, supaya mereka bisa berjualan dengan tertib. Kami buatkan nanti di belakang kios seperti atap,” ujarnya.
Menurutnya, jumlah pedagang di pasar tersebut memang lebih banyak dari pada jumlah kios yang dibangun sebagai TPS. Adapun kios itu sudah diisi sekitar 75 persen pedagang.
Sementara 25 persen kios yang masih kosong dan menunggu pembenahan. Para pedagang yang sudah mendaftar untuk mengisi kios kosong itu, masih menunda untuk berjualan karena sedang proses pembenahan.
”Kami mengupayakan berbagai cara agar para pedagang lama yang ada di Pasar Cik Puan, bisa tertampung dengan baik. Supaya aktivitas jual beli di pasar ini, bisa kembali lancar dan lebih tertib dari sebelumnya,” katanya.(yls)
Laporan PRAPTI DWI LESTARI, PEKANBARU
