Jelang Ramadan, Harga Barang Pokok Meroket

Pekanbaru | Rabu, 15 Maret 2023 - 10:30 WIB

Jelang Ramadan, Harga Barang Pokok Meroket
Pedagang cabai melayani pembeli di Pasar Cik Puan, Jalan Tuanku Tambusai, Pekanbaru. Selasa (14/3/2023). Jelang Ramadan, harga cabai merah bukit mulai naik menjadi Rp67.000 per kilogram. (DEFIZAL/RIAUPOS.CO)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Beberapa hari jelang Ramadan 1444 Hijriyah, harga barang keperluan pokok di Kota Pekanbaru mulai mengalami peningkatan. Hal ini membuat masyarakat khawatir dan mulai kesulitan memperoleh barang keperluan pokok dengan harga terjangkau.

Pantauan Riau Pos, Selasa (14/3) di sejumlah pasar tradisional di Kota Pekanbaru seperti Pasar Kodim, Pasar Agus Salim dan Pasar Dupa Kencana, harga daging ayam, cabai dan juga bawang putih mulai mengalami kenaikan setelah beberapa hari sebelumnya sempat mengalami penurunan harga.


Di mana, daging ayam ras kini dijual seharga Rp24.000 per kilogram (kg), sebelumnya hanya berkisar Rp22.000/kg. Sedangkan harga cabai merah bukit masih berkisar Rp67.000/kg. Cabai merah kriting dijual Rp56.000 hingga Rp58.000/kg. Lalu cabai rawit hijau dijual seharga Rp43.000/kg, dan cabai rawit merah dijual Rp75.000 hingga Rp80.000/kg. Kemudian bawang merah dijual seharga Rp32.000/kg dan bawang putih hampir Rp40.000/kg. Sedangkan telur ayam dijual mulai dari Rp48.000 hingga Rp53.000 per papan (30 butir) tergantung ukuran.

Salah seorang pembeli di Pasar Kodim, Siti mengaku sangat menyayangkan enaikan harga bahan keperluan pokok jelang Ramadan ini terjadi kembali. Apalagi sebelumnya kenaikan harga cabai merah sudah sangat menyulitkan masyarakat.

''Ampun lihat harga sekarang ini, semuanya serba mahal. Besok pas sehari Ramadan bisa-bisa lebih menguras kantong kami lagi,'' ucapnya.

Ia pun meminta kepada pemerintah agar bisa segera mengendalikan harga barang keperluan pokok yang sudah tidak terkendali tersebut. Karena tidak semua masyarakat yang memiliki perekonomian yang baik, bisa membeli kebutuhan pokok dengan harga yang tinggi tersebut.

''Semoga cepat terkendali, kami ini bukan orang kaya yang uang belanjanya itu ratusan ribu dalam sehari. Uang Rp100 ribu saja untuk beli kebutuhan beberapa hari saja harus memutar otak kami. Kalau harga semuanya mahal entah apa yang bisa kami dapat dengan uang segitu,'' katanya.

Sementara itu, salah seorang pedagang di Pasar Agus Salim bernama Jamal mengaku sudah beberapa hari terakhir harga barang keperluan pokok khususnya cabai dan bawang putih masih mengalami kenaikan harga. Hal ini disebabkan pasokan yang berkurang, sehingga distributor menaikkan harga jual kepada para pedagang.

''Kami tentu mau cari untung juga, tapi ya tidak menaikkan terlalu banyak paling Rp1.000 atau Rp2.000 lah. Karena kalau dari sananya mahal nggak mungkin kami jual murah di sini, bisa gulungan tikar kami nanti,'' ucapnya.

Jamal memprediksi H- 2 jelang Ramadan harga kebutuhan pokok sudah mulai terkendali. Pasalnya para pedagang sejak jauh-jauh hari sudah mulai mengantisipasi kenaikan harga dengan menyetok barang di saat harga jualnya mulai mengalami penurunan.

''Kayaknya akan stabil lah pas masuk Ramadan besok. Pedagang sudah banyak yang nyetok barang. Khususnya barang yang tidak cepat rusak ya. Kalau sudah rusak seperti cabai merah keriting dari Jawa ini ya akan dijual obral. Yang penting masih layak dikonsumsi oleh masyarakat,'' katanya.

Menanggapi harga barang keperluan pokok yang mulai mengalami kenaikan, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pekanbaru Zulhelmi Arifin mengaku pihaknya terus melakukan pengawasan ketersediaan pasokan sembako di Pekanbaru. Apalagi mengingat permintaan masyarakat jelang Ramadan dan Idulfitri 1444 Hijriah terus mengalami peningkatan.

Bahkan, tim dari Disperindag Pekanbaru melakukan pemantauan dan pengawasan bahan pokok di sejumlah pasar guna memastikan ketersediaan dan harga sembako jelang Ramadan tahun 2023 dengan melakukan pemantauan pada sejumlah komoditas yang alami kenaikan harga jelang Ramadan dan Idulfitri seperti cabai merah, bawang merah, daging, ayam, telur, dan beras.

''Dari pantauan kami kemarin di beberapa pasar tradisional, memang ada beberapa komoditas mulai alami kenaikan harga,'' ujarnya.

Menurutnya, harga bawang putih sudah naik mencapai Rp4 ribu per kilogram. Karena itu, pihaknya berupaya mengantisipasi kenaikan harga pada komoditi lainnya.

Pihaknya berkoordinasi dengan Dinas Pertanian dan Perikanan Pekanbaru untuk memastikan pasokan bahan pokok. Jika ketersediaan bahan pokok mulai langka, tentu akan membuat harga kebutuhan pokok merangkak naik.

Apalagi Kota Pekanbaru bukan daerah pertanian. Pekanbaru masih bergantung dari beberapa daerah penghasil seperti Sumatera Utara (Sumut) dan Sumbar untuk memenuhi kebutuhan komoditas bawang, cabai, dan telur.

''Kemudian, ayam dan telur kita di pasok dari daerah Payakumbuh. Untuk memastikan ketersediaan bahan pokok, kita juga akan mengundang distributor yang ada di Pekanbaru. Kita ingin menjamin ketersediaan pasokan dan menjaga kestabilan harga. Kalau barang langka harga pasti naik,'' terangnya.

Pihaknya juga mengimbau masyarakat, agar menginformasikan ke Disperindag Pekanbaru jika menemukan harga bahan pokok yang alami kenaikan harga terlalu tinggi. Pihaknya bakal menelusuri penyebab kenaikan harga. Apakah ada unsur kesengajaan atau penimbunan barang oleh oknum.

''Kami akan terus melakukan pemantauan dilapangkan jika ada penimbunan barang oleh oknum maka akan kami tindak tegas,'' tuturnya.(yls)

Laporan PRAPTI DWI LESTARI, Kota

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook