Harga Barang Pokok Masih Fluktuatif

Pekanbaru | Rabu, 20 Desember 2023 - 10:17 WIB

Harga Barang Pokok Masih Fluktuatif
Pembeli memilih bawang merah di Pasar Jalan Teratai, Pekanbaru, Selasa (19/12/2023). Harga bawang merah jelang libur Nataru mulai mengalami kenaikan, Rp45 ribu/Kg. (EVAN GUNANZAR/RIAUPOS.CO)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Jelang perayaan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024, harga barang pokok di sejumlah pasar tradisional di Kota Pekanbaru masih mengalami fluktuatif.

Di mana terdapat sejumlah harga barang pokok yang masih cukup tinggi, namun masih ada beberapa barang pokok lainnya yang malah mulai mengalami penurunan harga.


Seperti di Pasar Agus Salim dan Pasar Kodim, Selasa (19/12). Pantauan Riau Pos, sejumlah harga barang pokok seperti bawang merah, bawang putih, beras dan gula masih dijual dengan harga yang cukup tinggi sehingga sulit dijangkau oleh masyarakat.

Untuk harga beras masih dijual berkisar Rp17.000/kilogram untuk harga beras merek Anak Daro Solok atau yang dijual sekarung isi 10 kilogram berkisar Rp170.000, untuk beras Anak Daro Tiga Raja Rp165.000/10 kilogram, beras Anak Daro Ari Ara Rp165.000/10 kilogram, beras Sokan Rp170.000/kilogram, beras Kuriak Kusuik Rp170.000/10 kilogram, beras Pandan Wangi Rp180.000/10 kilogram, beras Belida Rp160.000/10 kilogram, beras Topi Koki Rp160.000/10 kilogram, dan beras Anak Daro Jasa Bunda Rp170.000/10 kilogram.

Sedangkan untuk bawang merah dan bawang putih juga mengalami kenaikan, dengan harga bawang merah melonjak dari Rp22.000-25.000/kilogram menjadi Rp40.000/kilogram, dan bawang putih mencapai Rp 39.000 /kilogram dan gula pasir naik menjadi Rp 17.500 per kilogram.

Sedangkan untuk harga telur ayam bervariasi tergantung besar, dengan harga standar Rp 49.000/ papan, dan daging ayam dijual seharga Rp 22.000-24.000/ kilogram, dan daging sapi segar mencapai Rp 140.000/ kilogram.

Meksipun begitu, kini harga cabai merah asal Sumatera Barat sudah mengalami penurunan harga. Walaupun belum signifikan tetapi masyarakat mulai memborong cabai merah yang hampir menembus harga Rp100.000/kilogramnya.

Menurut salah seorang pedagang Yolanda, saat ini harga cabai merah dari Bukittinggi mulai mengalami penurunan harga setelah stok cabai dari Aceh dan daerah pemasok lainnya mulai masuk ke Pekanbaru. Itu sebabnya kini harga cabai merah Bukittinggi dijual seharga Rp 50.000/ kilogram dari sebelumnya mencapai dari Rp 85.000/kilogram. Sedangkan cabai Aceh dijual hanya seharga Rp 45.000 per kilogram.

"Sudah mulai turun harga cabai merah sekarang, karena stoknya banyak. Kalau dulu stok tak ada, makanya dijual mahal,"katanya.

Sementara cabai rawit merah tetap tinggi di Rp88.000/kilogram, dan rawit hijau seharga Rp72.000/kilogram,serta harga tomat juga mulai mengalami kenaikan harga yaitu Rp18.000/ kilogram dari sebelumnya hanya Rp5.000 hingga Rp8.000/kilogram.

"Memang belum stabil lagi harga kebutuhan pokok sekarang ini, karena yang tidak naik sekarang malah naik, biasa itu kalau jelang akhir tahun. Kami malah takut pas akhir tahun nya yang baik harga seperti tahun-tahun sebelumnya,"katanya.

Salah seorang warga Lidya mengaku sangat terbantu dengan beberapa harga kebutuhan pokok yang mulai mengalami penurunan harga, namun dirinya berharap semuanya harga kebutuhan pokok bisa kembali stabil sehingga masyarakat bisa mendapatkan harga pangan dengan terjangkau.

"Terbantu lah dengan harga yang mulai turun ini, tapi yang namanya ibu rumah tangga pasti mau semuanya stabil agar kebutuhan sehari-hari keluarga bisa terpenuhi,” harapnya.

Sementara itu, Penjabat Wali Kota Pekanbaru Muflihun mengatakan, Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru terus melakukan koordinasi dengan Bulog dalam mengantisipasi kenaikan harga bahan pokok jelang Natal 2023 dan Tahun Baru (Nataru) 2024.

Saat ini harga kebutuhan pokok di Kota Pekanbaru masih terbilang tinggi. Seperti beras dan cabai, yang sudah naik beberapa bulan terakhir. Untuk itu, Pemko Pekanbaru melakukan pengendalian inflasi jelang Nataru.

"Pemerintah akan tetap komitmen untuk melakukan pengendalian inflasi, terlebih jelang Nataru. Kami juga sudah lakukan upaya agar inflasi di Kota Pekanbaru terkendali,"katanya.

Pemko Pekanbaru juga akan menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) di sejumlah titik. Ini dilakukan sebagai upaya untuk mengendalikan lonjakan harga dan inflasi. Di mana dana yang dialokasikan untuk kegiatan ini selain dari APBD Kota Pekanbaru sendiri, juga mengupayakan CSR dari pelaku usaha agar masyarakat bisa mendapatkan harga kebutuhan pokok yang terjangkau.

"Kita minta bantu perusahaan untuk buat pasar murah di sekitaran Kota Pekanbaru. Semoga langkah ini bisa ikut menurunkan harga kebutuhan pokok yang masih tinggi di Kota Pekanbaru,"tegasnya.(lim)

Laporan PRAPTI DWI LESTARI, PEKANBARU









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook