PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- PENUMPUKAN sampah di Pekanbaru masih saja menjadi masalah. Kali ini di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) II Muara Fajar. Bahkan, Sabtu (13/3) lalu beredar informasi warga sempat menutup pintu TPA karena sampah melimpah ke jalan.
“Iya, TPA II Muara Fajar ditutup warga sehingga tidak bisa buang sampah di sana. Warga marah karena sampah sudah melimpah sampai ke jalan,” kata salah seorang warga.
Untuk persoalan ditutupnya TPA itu kini sudah dibuat perjanjian antara pemko melalui DLHK Pekanbaru dengan warga sekitar. Menyatakan agar kejadian melimpahnya sampah sampai ke jalan tidak terulang lagi.
“Tadi pagi memang sudah buat perjanjian tapi sepertinya tidak bisa dijalankan karena semua alat berat di TPA rusak,” imbuhnya.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala DLHK Pekanbaru Marzuki dikonfirmasi wartawan terpisah membantah kabar tersebut. Dia menyebut pintu masuk TPA bukan ditutup, sebab sudah diadakan pertemuan dengan warga. “Bukan ditutup. Tadi sudah ada pertemuan dengan warga soalnya usak. Jadi sampah dibuang di jalan. Sore ini mungkin alat kita itu sudah jalan dan akan didorong ke TPA,” katanya.
Marzuki, menjelaskan, selama ini untuk pembuangan sampah ke TPA tidak tertata dengan baik. Itulah yang akan dibenahi dan dibuatkan jalan untuk membuang sampah ke dalam TPA.
“Ada informasi dari camat bahwa masyarakat ada rencana menutup jalan menuju pembuangan, sebab jalan menuju ke pemukiman tertutup oleh pembuangan sampah, dan saya langsung menghubungi Ibu Femi/camat dan juga lurahnya ,” kata Marzuki
Ditanya, apa saja yang dituntut warga terkait penutupan pintu masuk TPA yang dilakukan, Marzuki, menerangkan, warga meminta akses jalan ke kampung mereka tidak terganggu dengan aktivitas di TPA.
“Sudah ada kesepakatan. Kami dari pemko meminta maaf dengan warga karena situasi ini. Mulai hari Senin besok, sampah tidak dibuang di situ lagi dan pagar yang rusak di TPA akan diperbaiki. Rusaknya pagar karena pembuangan sampah dilakukan dengan tidak rapi,” jelas dia.
Wako Klaim Pihak Ketiga Segera Bekerja
Sementara itu, Wali Kota (Wako) Pekanbaru Dr H Firdaus ST MT mengklaim pihak ketiga pengangkut sampah di Kota Pekanbaru akan segera bekerja. Hal ini setelah lelang yang dilakukan memunculkan pemenang, baik di zona 1 maupun di zona 2. Lelang sedang melewati masa sanggah.
Pasca-lelang berlangsung, ada dua perusahaan pemenang lelang dan memasuki masa sanggah.
Untuk zona 1 dengan yang dilelang kan pagu anggaran senilai Rp22,897 miliar, kembali dimenangkan oleh PT Godang Tua Jaya dengan nilai negosiasi Rp22,677 miliar. Ada 17 perusahaan yang mengikuti zona ini
Sementara zona 2 dengan pagu anggaran lelang sebesar Rp21,609 miliar, juga kembali dimenangkan oleh PT Samhana Indah. Nilai negosiasi atau penawaran kerjasama Rp19,942 miliar. Peminatnya lebih banyak yaitu 23 perusahaan.
Wali Kota (Wako) Pekanbaru Dr H Firdaus ST MT akhir pekan lalu mengatakan, proses lelang pengelolaan angkutan sampah segera rampung. Jika tidak ada sanggahan pasca pemenang lelang di umumkan LPSE, dua perusahaan swasta ini akan segera bekerja. “Saya kira tidak lama lagi, dalam beberapa hari ini sudah mulai bisa bekerja,” kata Wako.
Menurutnya, pengelolaan angkutan sampah memerlukan mitra kerja agar mendapatkan pengelolaan yang maksimal.
Pemerintah kota ingin memberikan pelayanan yang profesional sebagaimana mengelola perkotaan metropolitan.
“Kita tidak bisa disamakan lagi dengan pelayanan yang lalu. Kota kecil, kota sedang, ini prinsipnya persoalan kota metropolitan. Manajemen, pengelolaan mengacu kota metropolitan. Dinas-dinas itu terbatas, Dinas itu pemangku kebijakan,” terangnya.(ali)
Laporan M ALI NURMAN (Pekanbaru)