PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Pembangunan Tempat Penampungan Sementara (TPS) di Pasar Cik Puan, Jalan Tuanku Tambusai mulai dikerjakan, Senin (13/3). Akan dibangun 220 kios dalam waktu 14 hari ke depan.
Kepala Disperindag Kota Pekanbaru Zulhelmi Arifin mengaku, pembangunan TPS ini melibatkan sejumlah pihak yang saling bahu membahu. Di antaranya Dinas PUPR, Polresta Pekanbaru, dan Kodim Pekanbaru.
''Untuk pembangunan kios ini kami menggunakan sistem swakelola. Kami harapkan pembangunannya bisa cepat agar pedagang bisa kembali berjualan di sana,'' ujarnya kemarin usai memimpin upacara bersama pegawai Disperindag Pekanbaru.
Lanjut pria yang akrab disapa Ami ini, ada 220 kios yang bakal dibangun dengan durasi selama 14 hari ke depan. ''Material sudah mulai masuk dan proses pengerjaannya sedang dilakukan. Semoga tidak ada kendala sehingga TPS ini segera selesai,'' tuturnya.
Ia menjelaskan, bangunan kios yang dibangun berukuran 2x2 meter dengan akses jalan berukuran 4x4 meter, sehingga para pedagang bisa lebih leluasa saat memuat barang.
''Kami buat lebih leluasa jalannya di sana agar sirkulasi udara bisa masuk dan pedagang pun bisa lebih leluasa jika ada aktivitas memuat bongkar barang,'' katanya.
Selain itu, pihaknya juga akan segera mencetak model bangunan pasar atau TPS yang akan dibangun. ''Nanti dipasang di depan lokasi sehingga masyarakat dan pedagang juga bisa melihat modelnya,'' sebutnya.
Lanjut Ami, pihaknya juga akan membuat hidran agar bisa mengantisipasi jika kejadian kebakaran serupa terjadi dipasar tersebut. ''Pasar ini kan sudah 14 kali terbakar. Jadi sebagai langkah antisipasi kami akan membuat hydrant dengan dibantu oleh tim dari Damkar dan PDAM karena mereka yang lebih tahu di mana posisinya. Hal ini harus kami lakukan karena Pasar Cik Puan ini salah satu pasar pengecekan inflasi yang terjadi di Kota Pekanbaru,'' ucapnya.
Sementara itu, dimulainya pembangunan TPS Pasar Cik Puan disambut gembira para pedagang dan juga pembeli.
Salah seorang pedagang sayuran di Pasar Cik Puan yang enggan disebutkan namanya mengaku sangat senang dengan sudah dimulai nya aktivitas pembangunan TPS dipasar tersebut. Pasalnya sepekan lagi umat Islam akan memasuki bulan suci Ramadan sehingga dikhawatirkan jika bangunan TPS tersebut tidak segera diselesaikan akan berdampak pada penjualan para pedagang.
''Alhamdulillah senang karena bangunan TPS sudah mulai nampak lah kerjanya. Kami berharap bangunan ini segera diselesaikan karena kami mau segera pindah disana,'' ucapnya.
Ia menyebutkan para pedagang lainya yang kini berjualan di lokasi bangunan yang terbengkalai sudah tidak nyaman berjualan di sana. Pasalnya selain sepinya pembeli, saat hujan dengan intensitas tinggi mengguyur kota Pekanbaru menyebabkan lantai bangunan pasar terbengkalai itu tergenang dan menyulitkan para pedagang dan pembeli.
''Semoga cepat selesai lah bangunan di sana. Kami ingin mencari keuntungan juga jelang Idulfitri nanti. Kalau tetap jualan dibangun terbengkalai ini nggak akan bisa karena terlalu sepi dan kerap banjir,'' ujarnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh salah seorang pembeli di Pasar Cik Puan Lina. Menurutnya semenjak para pedagang berjualan secara terpisah yaitu di bagian bangunan pasar terbengkalai dan bangunan yang tidak terbakar. Dirinya merasa sangat kesulitan karena harus menempuh jalan yang cukup jauh. ''Susah kalau beda-beda tempat seperti ini. Kadang kita langganan di kios yang dibelakang. Tapi langganan satu lagi yang terkena musibah kebakaran pindah kekios dibangun yang terbengkalai itu. Tentu kita pembeli harus mutar nyari jalan kesana. Makanya sekarang orang banyak yang belanja dikios yang selamat karena kalau keujung sana jauh sekali,'' jelasnya.
Ia berharap pembangunan Pasar Cik Puan dapat segera dituntaskan agar baik pedagang dan pembeli bisa sama-sama merasa nyaman saat bertransaksi jual beli.
''Semoga saja bangunan yang terbengkalai ataupun yang sementara ini bisa segera diselesaikan. Jadi pedagang ini berada di satu kawasan saja sehingga kita yang belanja pun dimudahkan,'' katanya.(yls)
Laporan PRAPTI DWI LESTARI, Kota