PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Penolakan Joker Poker tidak hanya datang dari masyarakat saja, akan tetapi kalangan mahasiswa- pun turut menolak hadirnya tempat hiburan malam tersebut di Pekanbaru.
Ini dibuktikan di saat di dalam gedung sedang dilakukannya pertemuan soal langkah-langkah pemerintah terhadap Joker Poker, di luar gedung pun, puluhan mahasiswa menyuarakan lewat aksi demo, Selasa (13/12/2022) petang.
Aksi demo puluhan mahasiswa ini dilakukan di depan pintu masuk kantor DPRD Kota Pekanbaru, dan mendapat pengawalan ketat aparat kepolisian. Mahasiswa secara bergantian menyampaikan orasinya, meminta anggota DPRD Pekanbaru untuk mengambil sikap atas keberadaan KTV PUB Joker Poker yang sudah launching tersebut.
"Kami sebagai generasi bangsa, tidak ingin ada tempat maksiat dan sarang narkoba di Bumi Melayu ini," kata Andri, orator aksi demo tersebut.
Hal yang sama disampaikan orator lainnya, bahwa mereka mengindikasikan beroperasinya KTV PUB Joker Poker di depan Ponpes Babussalam, masjid, lembaga pendidikan di Jalan HR Soebrantas tersebut, akan menjerat generasi muda terjun ke lembah hitam.
"Kami tidak yakin, JP hanya sebagai tempat karaoke biasa. Pasti ada pesta dugem mabuk-mabukan, transaksi prostitusi dan jualan miras," katanya.
Beberapa spanduk kertas karton diusung mahasiswa-mahasiswi, yang bertuliskan JP tempat maksiat, sarang prostitusi dan lainnya. Sekitar setengah jam berorasi, perwakilan mahasiswa diterima anggota DPRD untuk menampung aspirasi mereka.
Laporan: Agustiar
Editor: Edwar Yaman