PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Puluhan guru di SDN 105 Pekanbaru Jalan HR Soebrantas melakukan aksi mogok mengajar di hari pertama masuk sekolah, Senin (11/7). Mereka menolak penunjukan Tety Siska Noviani sebagai Plt Kepala SDN 105 Pekanbaru yang baru saja dilantik Jumat pekan lalu.
Puluhan guru sekolah dasar yang mengenakan pakaian berwarna coklat melakukan mogok mengajar sembari membentang sejumlah spanduk sebagai bentuk penolakan. Ada juga spanduk yang diletakkan di pintu pagar dan dinding sekolah.
Akibat aksi ini, banyak orang tua dan murid, khususnya murid kelas satu yang baru pertama kali masuk sekolah tampak kebingungan. Karena hingga pukul 07.30 WIB para murid tidak ada yang masuk ke dalam ruangan dan hanya berkumpul di lapangan saja.
Salah seorang guru SDN 105 Pekanbaru Masyu Indra mengatakan, para guru sengaja melakukan mogok mengajar di tahun ajaran baru ini karena merasa keberatan dengan ditunjuknya Plt Kepala SDN 105 Pekanbaru Tety Siska Noviani.
Menurut Indra, Plt Kasek Tety Siska Noviani merupakan anak kandung dari kepala sekolah yang lama yaitu Nurhasni yang baru saja memasuki masa pensiun. "Kami para guru sangat menolak Tety Siska Noviani sebagai Plt kasek di SD Negeri 105 karena kami tidak ingin sistem monarki di lingkungan SDN 105. Karena sekolah ini merupakan fasilitas umum bukan milik keluarga yang bisa diwariskan turun-temurun," kata dia.
Dijelaskan Indra, sejak awal mengetahui Tety Siska Noviani diangkat sebagai Plt Kepsek di SDN 105 Pekanbaru puluhan guru sudah melakukan penolakan dengan cara datang langsung ke dinas terkait tetapi tidak ada tindakan yang dilakukan.
Bahkan, para guru merasa kaget saat mengetahui akhir pekan lalu, Tety Siska Noviani dilantik sebagai Plt Kepsek 105 Pekanbaru oleh Dinas Pendidikan Pekanbaru.
"Kami akan menolak sampai tuntutan kami diindahkan. Maka jangan salahkan kami bertindak sebab Disdik Pekanbaru tidak mendengarkan aspirasi kami. Kami tidak ingin datang ke sekolah dengan rasa ketidaknyamanan," ucapnya.
Sementara itu, salah seorang wali murid Dimas mengaku terkejut dengan adanya aksi mogok mengajar yang dilakukan oleh para guru. Dirinya menilai seharusnya masalah ini dibicarakan baik-baik antara para guru dan dinas terkiat sehingga siswa yang bersekolah di SDN 105 Pekanbaru tidak terbengkalai.
"Ya seharusnya diselesaikan sebelum masuk sekolah lah. Kalau begini kasihan anak-anak kami, bukannya belajar, malah bingung mau masuk kelasnya yang mana karena guru pada diluar kelas semua," katanya.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru Muzailis saat dikonfirmasi mengatakan aksi mogok para guru di SDN 105 Pekanbaru tersebut mengaku permasalahan tersebut sudah dilakukan penyelesaian oleh Disdik Pekanbaru dengan melakukan peninjauan ulang terkait kepala sekolah tersebut.
Dikatakannya, SK Plt Kepala Sekolah SDN 105 Pekanbaru baru akan diserahkan, Senin (11/7) sehingga kepala sekolah yang tersebut memang belum ada ditugaskan di sekolah tersebut. Pihaknya juga tak ingin ada polemik dan mengimbau guru-guru di SDN 105 Pekanbaru untuk tetap melaksanakan tugas-tugas sesuai dengan tupoksinya.
"Intinya semua sudah diselesaikanlah sesuai dengan permintaan guru-guru itu. Maka kami meminta semua pembelajaran siswa harus tetap berjalan jangan sampai mengganggu proses belajar mengajar kepada murid," tuturnya.
Dalam pada itu, upaya konfirmasi yang dilakukan Riau Pos terhadap Plt Kepala SDN 105 Pekanbaru Tety Siska Noviani belum membuahkan hasil. Riau Pos juga mencoba mengkonfirmasi ke mantan Kepala SDN 105 Pekanbaru Nurhasni SPd yang merupakan ibu dari Plt Kepala SDN 105 Pekanbaru Tety Siska Noviani melalui saluran telepon dan pesan singkat. Namun yang bersangkutan tidak memberikan respon.(yls)
Laporan PRAPTI DWI LESTARI, Kota