PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Pemko Pekanbaru melalui Dinas Pendidikan (Disdik) tahun ini mulai membangun dua unit gedung SMP negeri baru. Diharapkan dengan pembangunan dua sekolah baru ini bisa menyelesaikan masalah yang kerap terjadi saat penerimaan peserta didik baru (PPDB).
Wakil Ketua Komisi III DPRD Pekanbaru H Ervan mengatakan, dua SMP baru itu akan mampu memberikan solusi terhadap sekelumit masalah PPDB tingkat SMP negeri. ''Harapan kita tentu memberikan dampak positif terhadap masalah penerimaan peserta didik baru. Kami dukung upaya yang dilakukan Disdik soal ini dan semua pihak kami minta men-support-nya,'' ungkap
Ervan, kemarin.
Sekadar diketahui, pembangunan dua SMP Negeri baru tahun ini dilakukan di dekat Perumahan Damai Langgeng, Kelurahan Sidomulyo Barat, Kecamatan Tuah Madani dan Kelurahan Meranti Pandak, Kecamatan Rumbai. Masing-masing sekolah dibangun 10 ruang kelas baru.
Dikatakannya, jumlah SMP negeri di Pekanbaru masih minim yaitu 49 SMP negeri. Dengan penambahan dua SMP negeri baru lagi, maka total jumlah SMP negeri di Kota Pekanbaru mencapai 51 unit. Namun di satu sisi, jumlah lulusan SD setiap tahunnya mencapai belasan ribu siswa-siswi.
''Kalau bisa tahun depan, ada solusi lagi untuk SMP ini. Tentu harus diimbangi juga dengan keberadaan SMP swasta,'' saran politisi Gerindra ini.
Sementara itu, Kepala Disdik Pekanbaru DR Abdul Jamal menyampaikan, bahwa rencana pihaknya memang membuka penerimaan murid baru tahun ini di dua SMP negeri baru tersebut. Rencana ini dilaksanakan, jika memang dibutuhkan nantinya. Sistemnya nanti, murid akan di tumpangkan jelang sekolah siap akhir tahun ini.
''Pembangunan akan dimulai Juni 2023 nanti. Pemenang lelang sudah ada, Juni sudah mulai kerja. Jumlah kelas dari dua sekolah itu sebanyak 20 ruangan,'' paparnya sambil menambahkan anggaran pembangunannya bersumber dari APBD Pekanbaru 2023 senilai Rp12 miliar.(gus)
