Rekrutmen THL dan Guru Honorer Dihentikan, Kekurangan Guru Jadi Dilema

Pekanbaru | Kamis, 12 Januari 2023 - 10:13 WIB

Rekrutmen THL dan Guru Honorer Dihentikan, Kekurangan Guru Jadi Dilema
Anggota DPRD Kota Pekanbaru Komisi III DPRD Kota Pekanbaru, Zulkarnain (DOKUMEN/RIAUPOS.CO)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru telah menegaskan tidak lagi melakukan perekrutan baru tenaga ha­rian lepas (THL) mulai tahun ini. Sejalan dengan itu, Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru juga ikut membuat kebijakan serupa, yakni melarang kepala sekolah merekrut guru honorer baru mulai tahun ini.

Hal ini disikapi anggota DPRD Kota Pekanbaru Komisi III DPRD Kota Pekanbaru, Zulkarnain, Rabu (11/1). Dia memandang kebijakan itu akan menjadi dilema baru yang patut dikhawatirkan. Terlebih lagi terkait tidak ada perekrutan guru honorer.


''Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) kemarin saja masih banyak guru yang belum ditarik. Sementara mereka lulus passing grade. Harus kita akui bahwa guru ini sangat diperlukan. Kita tahu Kota Pekanbaru banyak kekurangan guru, yang jumlahnya bahkan hampir 1.200 orang. Belum termasuk yang pensiun tahun ini,'' ujar Zulkarnain.

Ia memandang, kebijakan ini dibuat berkaitan dengan kemampuan keuangan daerah. Sementara yang direkrut oleh sekolah dibayarkan melalui dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Bisa jadi yang THL digaji oleh Pemko Pekanbaru.

''Saya melihat ini sebuah dilema baru yang dikhawatir. Kita harus bijak menyikapinya. Boleh saja tahun 2023 ini tidak merekrut karena harus memaksimalkan yang ada, mendata yang ada. Regulasi yang ada harus dijelaskan dulu ketentuannya,'' sebutnya.

Ditambahkannya, namun bukan berarti tahun depan tidak ada perekrutan. ''Bisa jadi untuk tahun 2023 tidak ada. Kalau untuk seterusnya rasanya agak belum sesuai. Kalau untuk tahun 2023 tidak ada, bisa kita maklumi karena kondisi keuangan daerah. Artinya, 2023 distop, 2024 harus ada rekrutan baru,'' kata politisi PPP itu.

Diakui Zulkarnain, dirinya sangat setuju dengan tujuan Disdik Kota Pekanbaru yang tetap memprioritaskan kualitas. Namun, keberadaan tenaga guru honor juga harus diperhatikan. Apalagi, kinerja mereka juga sangat membantu dunia pendidikan di Kota Pekanbaru.

''Setuju kualitas kita maksimalkan. Namun, kita juga meminta kepada guru negeri jangan melepaskan total tugas kepada guru honor. Harus ada bimbingan dan pengawasan. Saat ini kita lihat semua tugas dilimpahkan kepada tenaga honor. Harusnya mereka dipantau dan diarahkan. Mereka perlu panduan. Apalagi mereka tenaga honor jarang ikut penataran,'' terang Zulkarnain lagi.(yls)

Laporan AGUSTIAR, Kota

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook