KOTA (RIAUPOS.CO) - Puluhan mahasiswa Universitas Lancang Kuning (Unilak) yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Melayu Pekanbaru melakukan aksi demo di Konsulat Malaysia di Jalan Sudirman, Jumat (10/8).
Koordinator Ervan Ibsahrodan saat ditemui di lokasi mengatakan, aksi itu dilakukan menuntut adanya dugaan pungutan liar (pungli) dalam pengurusan visa ketenagakerjaan, oleh oknum Konsulat Malaysia.
Unjuk rasa yang dilakukan para mahasiswa tersebut mendapat pengawalan ketat dari gabungan aparat TNI dan petugas kepolisian.
Dikatakan Ervan, dari informasi yang mereka dapatkan bahwa dugaan pungli itu sudah lama terjadi dan terkesan didiamkan begitu saja.
Mereka melakukan aksi tersebut untuk meminta penjelasan dari pihak Konsulat Malaysia. Pasalnya jika hal tersebut benar terjadi telah melanggar aturan hukum.
Ia juga menyampaikan bahwa aksinya ini tidak ditunggangi oleh pihak mana pun. Hal tersebut murni gerakan sosial mahasiswa.
Dalam orasi tersebut, di tengah panasnya terik matahari sebagian mahasiswa mencoba masuk ke dalam Konsulat Malaysia. Namun dihadang oleh petugas.
Ia mengatakan ke depannya mereka akan terus mengawal dugaan pungli tersebut, dalam waktu dekat pihaknya akan melaporkan ke Komnas Ham, Kedubes Malaysia di Jakarta. “Jika tidak ada respon dari Kedubes Malaysia di Jakarta kami akan menggerakkan massa lebih banyak lagi,” ujarnya.
Menanggapi hal tersebut perwakilan Konsulat Malaysia Pekanbaru Robert mengatakan bahwa tidak ada aksi pungli dalam pengurusan visa ketenagakerjaan ataupun visa wisata. “Sebelumnya ada surat dari pihak yang datang ke kami menanyakan hal tersebut, dan itu sudah kami respon,” ujarnya lagi.
Ia meminta para mahasiswa jangan terpedaya oleh persoalan adanya pungli tersebut. Ia juga mempersilakan untuk berwisata ke Malaysia. Setelah mendapatkan penjelasan itu, mahasiswa akhirnya membubarkan diri.(man)
